Rabu, 17 September 2008

Telecommunication : Mobile Network Chronicle

Telekomunikasi seluler merupakan hal yang sangat booming di era ICT ini. Mempunyai sebuah telepon seluler dalam genggaman setiap orang adalah kebutuhan. Pada awalnya teknologi seluler digunakan agar setiap orang dapat berkomunikasi secara mobile. Setelah perkembangan teknologi jaringan telekomunikasi seluler dapat digunakan sebagai media untuk menyajikan internet di setiap genggaman orang. Bahkan vendor-vendor handset telekomunikasi juga berlomba-lomba saling melengkapi fitur-fitur di handset mereka dengan kamera, pemutar musik, pemutar video, pengolah kata, games bahkan televisi mungil. Sehingga menyebabkan handset telekomunikasi tidak hanya sekedar untuk alat berkomunikasi tetapi juga gaya hidup.

Ada tiga macam pengelompokan unit bisnis yang kemungkinan dapat mendulang emas dalam telekomunikasi seluler yaitu bisnis penyedia perangkat telekomunikasi dan pemeliharaan, bisnis operator dan bisnis konten.

Untuk penyediaan perangkat telekomunikasi jelas sudah dikuasai oleh bangsa Eropa dan juga Cina. Para vendor vendor telekomunikasi terkemuka antara lain Nokia Siemens Networks, Alcatel-Lucent, Ericsson, Huawaei telah melakukan pagelaran produk perangkat infrastruktur telekomunikasinya keseluruh dunia. Mereka aktif melakukan riset untuk mengembangkan telekomunikasi yang dapat mendukung akses internet berkecepatan tinggi atau jaringan pita lebar.

Teknologi telekomunikasi seluler dimulai dari teknologi AMPS (Advanced Mobile Phone Service) yang dibangun di negara Amerika Serikat pada tahun 1983. Teknologi AMPS dikenal sebagai Teknologi Generasi Pertama (First Generation/1G) karena hanya mampu melakukan komunikasi suara saja. AMPS menggunakan teknologi FDMA (Frequency Division Multiple Access) dimana setiap user harus memiliki alokasi frekuensi sendiri. Saat kapasitas pengguna telekomunikasi mobile bertambah sedangkan alokasi frekuensi terbatas AMPS sudah dianggap tidak cocok lagi dan juga tingkat keamanan AMPS kurang terjamin yang memngkinkan penyadapan oleh orang lain apabila kita mengetahui nomer kode serial seorang pengguna.

Ketidakmampuan teknologi AMPS dijawab dengan kemunculan teknologi telekomunikasi mobile generasi kedua atau Second Generation (2G). Ada dua macam teknologi pada generasi kedua ini yaitu CDMA (Code Division Multiple Access) dan GSM (Global System for Mobile Communication). Keduanya dikenal digunakan oleh pengguna telepon selular di Indonesia sampai saat ini. GSM pertam kali muncul pada tahun 1991 di Finlandia dan pada tahun 2005 lebih dari 1 milyar pengguna telepon selular diseluruh dunia. GSM menggunakan teknologi TDMA (Time Division Multiple Access) dimana beberapa pengguna dapat menggunakan alokasi frekuensi yang sama tetapi dengan alokasi waktu yang berbeda. Beberapa servis yang didukung didalam GSM adalah SMS, call waiting, voice mail dan lain-lain. Sistem sekuritas GSM dibilang juga cukup baik karena sinyal yang dikirimkan dalam bentuk digital sehingga sulit untuk dilakukan penyadapan.

Kemunculan teknologi GSM dengan kemampuan SMS menjadikannya revolusi baru dalam berkomunikasi. Pesan-pesan singkat dalam bentuk teks menjadi trend dalam berkomunikasi karena harganya yang murah tetapi tetap menyampaikan informasi yang cukup. Karena kemudahan berkomunikasi secara mobile menyebabkan telepon selular wajib dimiliki oleh setiap individu tetapi hal ini juga menuntut jaringan GSM juga menyediakan internet dalam gengaman.

Munculah teknologi GPRS (General Packet Radio Service) yang berfungsi melewatkan paket data internet melalui jaringan GSM. Kemunculan teknologi GPRS ini dikategorikan sebagai teknologi generasi dua setengah (2.5 G). Karena pada awalnya jaringan GSM tidak direncanakan untuk dapat melewatkan informasi internet sehingga maksimum kecepatan data secara teori yang dapat dilewatkan melalui jaringan GSM hanya 171.2 kbps. Lalu munculah EDGE (Enhanced Data Rate for GSM Evolution) yang memperkenalkan penyandian 8-PSK (Phase Sift Keying), penyandian yang memungkinkan pengiriman bit-bit informasi lebih cepat dibandingkan penyandian sebelumnya yang dipakai oleh GSM yaitu GMSK (Gaussian Minimum Shift Keying). Kecepatan data secara teori yang dapat didukung oleh EDGE adalah 500 kbps. Tentu bukan kecepatan yang diinginkan oleh seorang pengguna internet mobile yang berkeinginan untuk dapat mengunduh video atau musik secara mobile.

Kemunculan generasi ketiga (3G) sudah mendukung bagi pengguna telepon selular untuk berinternet dengan kecepatan tinggi secara mobile. Ada dua teknologi yang dapat dikategorikan teknologi 3G yang dikenal di pasaran Indonesia yaitu CDMA2000 dan UMTS (Universal Mobile Telecommuncations Systems). UMTS dikembangkan oleh NTT DoCoMo Jepang. UMTS menggunakan pita lebar sebesar 5MHz sehingga memungkinkan kecepatan data nya mencapai 2-4 Mbps.

Dan setelah 3G, internet selalu dimudahkan untuk dijejalkan ke dalam telepon selular, Jalan yang disediakan semakin lebar sehingga kecepatan data untuk diunduh ke melalui jaringan telepon selular semakin cepat. Saat ini operator pun mulai melirik ke penjualan data secara paket dengan kemunculan paket-paket data. Dan semakin banyak pengguna professional yang menggunakan jaringan selular untuk terkoneksi dengan internet melalui laptopnya karena kemudahan untuk bisa terkoneksi diamana saja di mall, di taman dan juga didukung jaringan 3G dari operator yang semakin luas. Berlomba-lomba dalam penerapan teknologi terkini dilakukan operator untuk meyakinkan kepada pelanggan bahwa mereka terdepan dalam teknologi.

Setelah berhasil dengan implementasi 3G saat ini operator dan vendor perangkat telekomunikasi pun berlomba-lomba untuk mengimplementasikan teknologi generasi tiga setengah (3.5G) yang dikenal dengan sebutan HSDPA (High Speed Downlink Packet Access). HSDPA memungkinkan kecepatan data sampai 8-10 Mbps. Meskipun kecepatan data real untuk HSDPA tidak sebesar yang diteorikan karena menyangkut aspek-aspek kemampuan jaringan dan juga implementasi HSDPA masih terbatas pada kota-kota besar di Indonesia tetapi hal ini merupakan awal untuk akses internet kecepatan tinggi secara mobile di Indonesia.

Wimax (Worldwide Interoperability for Microwave Access) yang diyakini sebagai teknologi generasi keempat. Dan untuk pengembangannya diyakini Indonesia tidak mau ketinggalan. Berikut kutipan dari
www.detikinet.com mengenai rencana strategis pemerintah untuk mengembangkan perangkat Wimax lokal.

detikinet - Untuk Apa Saja Dana Wimax Lokal Rp 18 M?
Jakarta - Direktur Standardisasi Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi Azhar Hasyim mengatakan sejak tahun 2007 pemerintah telah mengalokasikan Rp 16 miliar untuk pengembangan industri manufaktur dalam negeri. Dana yang terserap adalah Rp 14 miliar sedangkan Rp 2 miliar untuk pembelian perangkat alat ukur Wimax.Demikian dikemukakannya seusai serah terima alat ukur telekomunikasi Wimax di Gedung Postel, Jakarta, Selasa (29/1/2008). Dana yang Rp 18 miliar untuk 2008, ujar Azhar, memiliki dua alokasi umum. Pertama, sebanyak Rp 8 miliar akan digunakan untuk membeli perangkat alat ukur, chipset, antena, serta untuk membayar lisensi piranti lunak desain. Sedangkan Rp 10 miliar akan digunakan untuk operasional dan biaya pengembangan. Pengembang Wimax lokal ini mencakup unsur pemerintah, akademisi dan juga swasta. Di antaranya adalah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada Yogyakarta (UGM), Universitas Hasanudin Makassar (Unhas), Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS), Kementerian Riset dan Teknologi, PT INTI, PT Quasar dan PT Harif. Azhar mengatakan setiap komponen perangkat Wimax lokal yang berbasis 2,3 GHz ini memiliki koordinator. Untuk pengembangan chipset oleh ITB, pengembangan terminal akhir oleh Ristek melalui BPPT, radio frekuensi baseband oleh LIPI, antena oleh UI, dan sistem operasinya oleh ITB. Dari setiap kelompok tersebut, lanjut Azhar, ada empat puluhpeneliti. Alat ukur telekomunikasi yang akan dibeli adalah dari negara yang paling kompetitif dari segi harga. Beberapa pilihannya adalah Singapura, Taiwan atau Jepang.
Sumber : detikinet.com tanggal 29 januari 2008

Entrepreneur : Google Story

Teknologi Mesin Pencari

Bagi pengguna internet siapa yang tidak mengenal Google? Google menjadi situs wajib pertama yang dituju bagi pengguna internet untuk mencari informasi di dunia maya. Google adalah sebuah situs pencari yang memberikan kualitas pencarian paling baik bagi penggunanya.

Google menjadi salah satu perusahaan terkaya di Amerika Serikat bidang Teknologi Informasi. Bagaimana mereka bisa kaya? Itulah mungkin yang terbesit dalam benak kita. Untuk mencari informasi melalui situs Google kita tidak diwajibkan membayar sepeser pun. Lalu siapa yang membayar mereka? Bahkan kita merasa tidak tahu sama sekali bagaimana mereka menghasilkan uang. Tapi kenyataannya mereka adalah mesin uang. Dan pendiri google tahu benar bagaimana mereka dapat menghasilkan uang dan menjadi bisnis ICT yang paling populer saat ini.

History Munculnya Google

Dimulai pada pertengahan 1990-an ketika dua mahasiswa Phd Stanford University bidang ilmu komputer, Sergey Brin dan Larry Page, makin frustasi setiap menggunakan Altavista, mesin pencari terbaik kala itu. Meskipun kinerjanya cukup baik dalam menjelajah internet, ia buruk sekali dalam memeringkat hasil pencarian. Hennessy, Professor mereka, juga mengalami hal yang sama. Hennessy ingat pernah mendengar bahwa dikampusnya ada mahasiswa yang menemukan sebuah mesin pencari. Menggunakan sebuah rumus matematika baru yang dikenal sebagai Page Rank, mereka berhasil menemukan sebuah cara baru yang memungkinkan pengguna mendapatkan hasil pencarian paling penting dalam sekejap mata.

Brin dan Page tahu benar penemuan metode mereka dalam memeringkat hasil pencarian dapat memberikan hasil yang lebih baik bagi pengguna internet. Dalam kurun waktu hanya lima tahun Brin dan Page telah mengambil sebuah proyek penelitian pasasarjana dan mengubahnya menjadi sebuah usaha bernilai multimiliar dolar dengan jangkauan sampai seluruh dunia.

Page mempunyai teori menghitung jumlah link yang menuju ke sebuah situs web merupakan satu cara untuk memeringkat popularitas situs bersangkutan. Karya tulis para pemenang Hadiah Nobel umumnya telah dirujuk bsekitar 10.000 penulis makalah lain. Prinsip yang sama dapat diperlakukan untuk situs web. Untuk sederhananya, situs-situs yang lebih banyak dirujuk boleh dianggap lebih penting daripada situs-situs yang lebih sedikit dirujuk.
Setiap kali kita mencari melalui situs Google dengan memasukkan lebih dari satu kata, kami memeperhitungkan jarak antar kata-kata tersebut (di suatu halaman web). Untuk itu itu Google membuat sebuah perangkat lunak canggih yang diturunkan dari serangkaian persamaan matematika.

Menurut Page untuk mendapatkan komputasi yang cepat mandapatkan hasil pencarian maka ia mendapatkan gagasan gila untuk mendownload seluruh web ke dalam komputernya. Dia berkata kepada pembimbing penelitiannya bahwa hanya memerlukan satu minggu untuk mendownload seluruh web ke komputernya. Selewat satu tahun kemudian, atau sekitar itu, dia hanya berhasil mendonload sebagian. ”Kita harus mencoba sesuatu yang tak akan dikerjakan oleh kebanyakan orang” kata Page.

Sergey mulai membantu Page karena ia tertarik dengan penghimpunan data dan menjadikannya informasi bermakna. Mereka menekankan prinsip yang sangat penting bahwa ilham tetap menuntut kita bekerja keras sampai berkeringat.

Dalam waktu singkat mereka berhasil melakukan 10.000 pencarian dalam sehari di Stanford. Maka mereka duduk di ruang kerja mereka memandangi mesin-mesin itu sambil berkata, ”Ini batas kemampuan pencarian yang bisa kita kerjakan, jadi kita memerlukan komputer lebih banyak”

Bagaimana Google mendapatkan uang?

Google dibayar untuk setiap pencarian yang terjadi, kebanyakan melalui pemasangan iklan. Orang membayar untuk beriklan. Kami beruntung sekali karena telah memilih menampilkan iklan yang dikaitkan dengan pencarian alih-alih menampilkan flash banner ads. Itu memudahkan kami menghadirkan mesin pencari terbaik. Kami juga dibayar oleh perusahaan-perusahaan lain semisal AOL, yang menggunakan mesin pencari kami.

Pesaing Google pada awalnya adalah Excite, Altavista dan lain-lain. Dahulu mereka tak terlalu fokus pada pencarian, maka kami tak terlalu kesulitan sebagaimana dugaan semula.
Pada tanggal 19 Agustus 2004, Google mulai go public dengan ritual penawaran saham perdana yang diluar kelaziman. Dengan harga 85 dolar per saham, yang menghasilkan hampir dua miliar dolar, ini merupakan IPO paling besar yang pernah ditawarkan untuk sebuah teknologi. Dalam waktu kurang dari setahun, harga sahamnya meroket sampai lebih dari 300 dolar per saham, menjadikannya tanpa tandingan baik sebagai sebuah mesin uang maupun sebagai sebuah pusat teknologi.

Dalam waktu tujuh tahun setelah Google didirikan tahun 1998, harga saham Microsoft tidak mengalami kenaikan sama sekali . Sedangkan dalam kurun waktu yang sama, nilai pasar Google naik pesat menjadi lebih dari 80 miliar dolar. Potensi Google tampaknya lebih besar dibanding potensi perusahaan-perusahaan yang pernah menjadi ikon sebelumnya. Selama sekian dasawarsa, serangkaian teknologi telah digelar di ajang ini, tiap gelombang yang datang selalu lebih dahsyat daripada sebelumnya. Berpuluh tahun yang lalu IBM dan mainframe memecahkan masalah pengolahan data untuk perusahaan-perusahaan besar. Setelah itu datang intel dan microsoft, yang sama-sama memberikan sumbangan sangat besar kepada dunia komputer pribadi (PC) yang memungkinkan komputer terjangkau oleh perusahaan-perusahaan lebih kecil bahkan perorangan, dan akhirnya membuat industri PC berhasil melompat jauh dengan penetrasi dan profitabilitas lebih besar dibandingkan industri mainframe. Kini internet, yang bermula dari sebuah proyek Departemen Pertahanan Amerika Serikat, telah muncul sebagai panggung dengan banyak pilihan, menghadirkan Amazon, Yahoo, ebay dan Google di barisan terdepan. Google meraup dolar dari pemasangan iklan yang terarah (targeted advertising).

Dalam kurun waktu hanya lima tahun Brin dan Page telah mengambil sebuah proyek penelitian pascasarjana dan mengubahnya menjadi sebuah usaha bernilai multimiliar dolar dengan jangkauan sampai seluruh dunia. Page pernah berkata bahwa ia mendapatkan gagsan gila sewaktu ia ingin mendownload seleuruh web ke dalam komputernya. Ia sesumbar kepada pembimbingnya bahewa itu hanya memerlukan waktu satu minggu. Selewat satu tahun kemudian, atau sekitar itu, saya hanya bberhasil mendownload sebagian. ”Kita harus mencoba sesuatu yang tak akan dikerjakan oleh kebanyakan orang”. Sergey mulai membantunya karena ia tertarik dengan penghimpunan data dan menjadikannya informasi bermakna. ”Ia menekankan prinsip sangat penting ini : ilham tetap menuntut kita bekerja keras sampai berkeringat”.

Dalam waktu singkat kami berhasil melakukan 10.000 pencarian dalam sehari di Stanford. Maka kami duduk di ruang kerja sambil memandangi mesin-mesin itu lalu berkata ”Ini batas kemampuan pencarian yang bisa kita kerjakan, jadi kita memerlukan komputer lebih banyak”. Secara keseluruhan sejarah kami seperti itu kami selalu memerlukan komputer lebih banyak.

”Google dibayar untuk setiap pencarian yang terjadi, kurang lebih demikian, kebanyakan melalui pemasangan iklan. Orang membayar untuk beriklan. Kami beruntung sekali karena telah memilih menampilkan iklan yang dikaitkan dengan pencarian alih-alih menampilkan flash banner ads. Itu memudahkan kami menghadirkan mesin pencari terbaik. Kami juga dibayar oleh perusahaan-perusahaan lain, misalnya AOL, yang menggunakan mesin pencari kami.

Page mempunyai teori. Menghitung jumlah link yang menuju ke sebuah situs web merupakan satu cara untuk memringkat popularitas situs bersangkutan. ”Rujukan itu penting”. ”Ternyata, karya tulis para pemenang Hadiah Nobel umumnya telah dirujuk oleh sekitar 10.000 penulis makalah lain”. Prinsip yang sama dapat diperlakukan untuk situs web. Untuk sederhananya, situs-situs yang lebih banyak dirujuk boleh dianggap lebih penting daripada situs-situs yang lebih sedikit dirujuk. Kami merambah web, artinya kami menjelajah dan men-download seluruh web. Kami men-download kira-kira 100 halaman per detik. Kami menyimpan web tersebut dalam disk yang memenuhi rak di lorong. Itu pasti berguna sekali untuk riset.

Setiap kali Anda mencari dengan memasukkan lebih dari satu kata, kami memperhitungkan jarak antar kata-kata tersebut (di suatu halaman web). Untuk itu kami telah membuat sebuah perangkat lunak canggih yang diturunkan dari serangkaian perangkat lunak canggih yang diturunkan dari serangkaian persamaan matematika.

Kenyataan di dalam Google

Tidak seperti kebanyakan perusahaan, dengan eksekutif dan manager produk yang harus sibuk dahulu memikirkan mencari uang baru kemudian menciptakan produk, google adlah tempat kerja para pakar memikirkan dahulu cara memecahkan masalah; baru kemudian, setelah produk selesai, mereka boleh cemas tentang cara menjadikan produk mereka alat pencetak uang.

Google tidak bertujuan mencetak uang sebanyak mungkin dalam jangka penjek. Contoh paling jelas untuk ini adalah homepage Google. Sebuah kunjunagn singkat ke http://www.google.com/ akan menegaskan bahwa Google tidak beriklan di halaman ini, namun menghasilkan puluhan juta dolar pendapatan dan laba yang bisa memberi para pengguna pengalaman mencari bermutu tinggi.

Di google, yang lebih disukai adalah bekerja dalam kelompok-kelompok kecil tiga orang, dengan tiap orang diharapkan meluangkan 20 persen waktu mereka untuk mengeksplorasi gagasan apapun yang paling menarik bagi mereka. Penyisihan 20 persen waktu ini dipinjam dari dunia akademik, karena di perguruan tinggi tiap guru besar diberi jatah satu hari dalam seminggu untuk mengerjakan penelitian apapun yang mereka minati. Karena perusahaan ini tidak memiliki lapisan manajemen menengah (middle managament) sebagaimana lazimnya, struktur hierarki seperti pada perusahaan tradisional juga tidak ada.

Dukungan Investor pada Penelitian Kampus

Stanford, ternyata universitas ini tidak melihat pertentangan kepentingan antara kegiatan akademik dan imbalan berupa uang. Pada awalnya misi utama universitas ini adalah melatih generasi baru guru besar dan peneliti ilmiah, namun tanpa disengaja ia juga memantapkan diri sebagai inkubator bagi perusahaan yang paling sukses di dunia dalam teknologi ini, dari Hewlett-Packard hingga Sun MicroSystems (”Sun” merupakan kependekan dari Stanford University Network).

Stanford memberi kemudahan yang besar sekali kepada para mahasiswa program Ph.D – nya untuk mengerjakan proyek-proyek komersial yang berpotensi menggunakan sumberdaya universitas. Salah satu lembaganya yang disebut Office of Technology Licensing juga memperlebar cakupan perannya. Alih-alih hanya mencatat semua terobosan yang berhasil dibuat oleh para mahasiswa dan dosennya, kantor ini membantu mengurus proses paten, dan menjalin kerja sama jangka panjang yang memungkinkan sejumlah ilmuwan roket stanford meluncurkan produknya dan menjadi kaya sebagai imblan, kantor lisensi Stanford sering menerima imbalan saham dalam perusahaan teknologi baru tersebut.

Di sini orang sungguh paham bahwa kadang-kadang cara terbaik membumikan sebuah temuan bukan dengan menuliskan sebuah makalah melainkan langsung menerapkan teknologi yang anda yakini dan membuat sesuatu dengan teknologi itu. Kami berada dalam sebuah lingkunagn yang cukup dengan berjalan kaki satu atau dua kilometer bisa berbincang-bincang dengan orang yang bersedia menanamkan modal dan mempunyai banyak pengalaman dalam perkara ini.

Tak jauh dari kampus, di Sand Hill Road, sejumlah perusahaan investasi paling agresif di Amerika berani mempertaruhkan uang mereka pada perusahaan yang baru berdiri mempertaruhkan uang mereka pada perusahaan yang baru berdiri dengan imbalan saham. Perusahaan yang dikenal sebagai pemodal ventura ini berani mempertaruhkan uang mereka pada perusahaan yang baru berdiri dengan imbalan saham perusahaan dengan harapan meraup keuntungan berlimpah.
Mari kita tiru semangat mereka


Dikutip dari buku Google Story

Sabtu, 13 September 2008

Prototipe Produk 6 : Automatic Network Ivestigation for Telecommunication Company

Solusi bagi perusahaan telekomunikasi untuk melakukan investigasi level dan kualitas jaringan secara otomatis. Sistem ini merupakan sistem mobile tracking yang disempurnakan sehingga data level dan kualitas jaringan operator telekomunikasi juga dapat diketahui. Data level dan kualitas langsung dikirimkan ke pusat jaringan operator melalui GPRS/3G/HSDPA. Sasaran Pasar adalah operator telekomunikasi yang ingin meningkatkan kualitas jaringannya. Dimana saat ini banyak sekali bermunculan operator-operator baru bidang telekomunikasi dimana operator-operator tersebut ingin melakukan ekspansi jaringannya dengan kualitas yang baik. Dengan menggunakan alat ini data jaringan langsung dapat diolah di pusat data operator.

Prototipe Produk 5 : Intelligent Traffic Light With Traffic Jam Broadcaster

Sistem ini merupakan system traffic light pintar yang dapat menentukan pewaktuan yang tepat dengan mengukur banyaknya kendaraan pada masing-masing jalan. Pada jalan yang antreannya panjang, lampu hijau akan menyala lebih lama sehingga dapat mengurangi antrian kemacetan kendaraan di Traffic Light. Sistem terintegrasinya dapat mengifokan daerah-daerah yang mengalami kemacetan melalui SMS atau snapshoot kondisi kepadatan lalu lintas melalui MMS. Berikut ini gambaran desain prototypenya.




Sistem ini menjadi juara 1 di Indosat Wireless Innovation Contest 2007 bidang product oriented hardware dan telah didemokan di acara e-lifestyle metro TV. Beberapa keuntungan bagi pengguna jalan (pengguna layanan) dengan adanya sistem ini antara lain :
• Mengurangi tingkat kemacetan di kota-kota besar
• Mengurangi konsumsi bahan bakar yang digunakan oleh pengendara bermotor
• Mempercepat waktu tempuh bagi pengguna jalan
• Pengguna jalan (pengguna layanan) dapat memperoleh informasi jalan yang lancar atau mengalami kemacetan dari SMS
• Pengguna jalan dapat memperoleh snapshoot kondisi traffic dengan menggunakan MMS
• Pengguna jalan dapat memperoleh data visual menggunakan peta yang berisi informasi jalan-jalan yang mengalami kemacetan sehingga dapat menentukan rute sehingga terhindar dari kemacetan. Data yang diberikan berupa peta real time online pada website sehingga pengguna jalan dapat mengaksesnya menggunakan gprs.

Apabila sistem Informasi Traffic jam ini diaplikasikan ke dalam sistem Mobile Tracking. Maka informasi kemacetan ini dapat digunakan para pemakai navigasi Mobile Tracking pada kendaraannya untuk mengetahui daerah mana saja yang macet. Karena itu, ketika mereka sedang melaju ke suatu tempat, sistem penunjuk arah ini sudah memberi informasi daerah mana yang harus dihindari.

Prototipe Produk 4 : Telemetry application (Automatic Meter Reading via GPRS/3G/HSDPA, Automatic Wheather Reading via GPRS/3G/HSDPA)

Suatu sistem telemetri jarak jauh yang dapat langsung mengirimkan data ke pusat data. Data colective yang diambil dapat berupa data penggunaan daya listrik dirumah (Automatic Meter Reading) atau data kondisi cuaca (Automatic Wheather Reading).

A. Automatic Meter Reading
Solusi untuk pembacaan daya listrik yang digunakan pada rumah tangga secara digital. Kemudian informasi penggunaan daya listrik tersebut dikirimkan secara wireless via GPRS/3G/HSDPA ke pusat central data. Sehingga mengurangi kesalahan pembacaan daya listrik oleh petugas pembaca meter listrik dan juga efisiensi dalam pembacaan daya listrik. Pembayaran listrik juga dapat dilakukan secara online.


B. Automatic Weather Reading
Suatu solusi sistem yang dapat merekam 7 parameter iklim melalui sensor-sensornya yaitu parameter : Curah hujan, Suhu Udara (Minimum, Maksimum, Rata-rata), Kelembaban (Minimum, Maksimum, Rata-rata), Radiasi surya, Kecepatan angin, Arah angin, dan Kelembaban daun. Diamana tiap-tiap parameter iklim dikrimkan ke pusat pengolah data menggunakan teknologi GPRS/3G/HSDPA. Informasi tentang cuaca dan iklim mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan pertanian akan tetapi ketersediaan data iklim masih sangat terbatas baik dari segi jumlah, jenis parameter data, maupun intensitas waktu pengamatan. Dengan solusi Automatic Wheather Reading ini kita dapat langsung memperoleh data cuaca dari seluruh penjuru nusantara. Sehingga data ini nantinya dapat digunakan sebagai keputusan strategis dalam bidang pertanian dan perkebunan.

Prototipe Produk 3 : E-payment over GPRS/3G/HSDPA

Suatu solusi untuk dapat melakukan pembayaran melalui credit card atau debet card dimana saja. Dimana electronic payment tool-nya akan disambungkan dengan modem GSM/3G. Dengan demikian pembayaran electronic payment bisa dilakukan dimana saja tidak terbatas pada toko swalayan atau mall. Karena dapat digunakan secara mobile, sistem ini dapat digunakan di dalam taksi. Sehingga pengguna jasa taksi dapat melakukan pembayaran argo taksi melalui credit card atau debet card. Dapat juga dipasangkan pada pintu-pintu masuk jalan tol sehingga mempercepat dan mempermudah dalam pembayaran biaya tol. Selain itu juga dapat juga digunakan sebagai inovasi pada vending machine (mesin penyedia minuman atau makanan otomatis) dengan menggunakan credit card/debet card.

Prototipe Produk 2 : Mobile Tracking

Sistem Tracking kendaraan bermotor menggunakan GPS dimana info posisi kendaraan (koordinat lintang dan bujur) dikirimkan melalui GPRS/3G/HSDPA. Pada sistem ini terdapat sensor GPS (Global Positioning System) yang dapat mengetahui posisi lintang dan bujur di permukaan bumi. Kemudian data posisi akan dikirimkan ke user menggunakan GPRS/3G/HSDPA ke user. Sistem ini cocok untuk kendaraan pribadi, perusahaan jasa kurir, perusahaan pengiriman paket berharga yang ingin mengetahui posisi armadanya. Bagi jasa pengiriman barang, ketepatan waktu barang sampai tujuan merupakan nilai kepuasan konsumen. Diharapkan dengan menggunakan mobile tracking dapat meningkatan kualitas layanan bagi perusahaan jasa kurir.

Produk ini juga berguna untuk keamanan kendaraan rental sehingga pemilik rental dapat mengetahui posisi kendaraannya saat ini. Sehingga pencurian kendaraan rental dapat dihindari. Dapat juga digunakan pada sistem perkeretaapaian sehingga tabrakan antar kereta api dapat dihindari.
Apabila pembaca berminat untuk membeli produk ini atau mengembangkan prototipe produk ini menjadi produk yang berkualitas tinggi dapat menghubungi saya. Thanks.

Prototipe Produk 1 : Home, office security with SMS

Suatu sistem elektronis untuk keamanan rumah dan kantor dari bahaya pencurian, kebakaran, dan kebocoran gas LPG dimana tanda bahayanya dikirimkan melalui alert SMS ke user. Di dalam sistem ini terdapat sensor anti maling untuk mengantisipasi pencurian, smoke detector untuk mengetahui adanya bahaya kebakaran dan sensor gas untuk mengetahui adanya kebocoran gas. Setiap tanda bahaya dari sensor akan mengirimkan SMS ke pemilik rumah sehingga pemilik rumah akan mendapatkan alert bahwa rumahnya dalam keadaan bahaya. Sistem ini juga dapat dikonfigurasi untuk menjaga aset tertentu yang penting tingkat keamananya seperti gudang penyimpanan, brangkas uang atau brangkas surat-surat berharga. Sasaran pasar untuk sistem keamanan ini adalah pemilik rumah yang menginginkan keamanan asetnya; rumah yang sering dtinggalkan kosong oleh pemiliknya; perkantoran; rumah mewah atau perumahan yang rawan kebakaran. Sistem ini mendapatkan juara satu tingkat regional Jawa Tengah dan Jawa Barat dalam kompetisi Indosat Telco Project Competition 2005 dan mendapatkan bantuan dana untuk risetnya dari DIKTI (Direktorat Pendidikan Tinggi).

Apabila pembaca blogger berminat untuk membeli produk ini atau berminat untuk mengembangkan prototype produk ini menjadi produk yang berkualitas dapat menghubungi saya. Thanks

Entrepreneur : Bagaimana seharusnya riset universitas menjadi produk inovasi yang berguna

A. Perusahaan Inovasi


Sering kali tugas akhir atau skripsi mahasiswa terbengkalai begitu saja di perpustakaan kampus. Tidak ada tindak lanjut dan implementasi selanjutnya dari hasil ide pemikiran yang terdapat di skripsi tersebut. Setelah mahasiswa melakukan riset yang maksimal untuk menghasilkan inovasi dan rencana implementasi terbaik di skripsi, yang didapat hanya sia-sia terbengkalai dan tidak dapat sepenuhnya digunakan sebagai solusi untuk mengatasi problem yang ada di masyarakat.

Konsep perusahaan inovasi disini adalah memanfaatkan hasil riset yang telah dilakukan oleh mahasiswa yang tentunya ide dan pemikirannya berguna untuk mengatasi problem yang terdapat di masyarakat untuk kemudian dikembangkan dan diproduksi masal apabila memungkinkan.

Disini akan terlihat kelanjutan ide dari riset yang telah dilakukan dalam menyusun skripsi dan tugas akhir. Dimana mahasiswa sebagai empunya skripsi secara tidak langsung akan terlibat juga dalam dunia industri dimana dia diberi kesempatan untuk memproduksi dan pemasaran produknya.





Kontinuitas ide produk ke perusahaan inovasi juga lebih terjaga dimana universitas sebagai lembaga riset akan terus melakukan riset. Dimana riset dilakukan oleh mahasiswa, dosen dan seluruh elemen universitas dalam pembelajaran, pengajaran, pembuatan tugas kuliah, atau pembuatan tugas akhir (skripsi). Hasil riset atau teori kemudian akan dituangkan dalam bentuk prototype software maupun hardware dalam lingkungan universitas. Apabila prototype tersebut nantinya memiliki nilai kemanfaatan yang tinggi dan bisa diiemplementasikan ke masyarakat; maka sebagai tanggung jawab perusahaan inovasi untuk menjadikan prototype tersebut menjadi produk masal dan benar-benar dapat diimplementasikan ke masyarakat.

Riset yang didukung terbatas pada bidang keteknikelektroan yang berhubungan dengan industri elektronis dan atau software development. Meskipun tidak dapat terhindarkan apabila sistem ini berjalan baik maka seluruh elemen riset universitas baik itu teknik, kedokteran, pertanian, perkebunan, bahkan sosial ekonomi dapat dibentuk menjadi produk inovatif.

Apabila terdapat inovasi ide yang orisinal maka perusahaan inovasi akan mengusahakan untuk menjaga hak cipta. Dengan mendaftarkannya terlebih dahulu ke pihak paten atau hak cipta sebelum akhirnya digunakan untuk produksi masal.

Kemudian perusahaan inovasi juga akan melakukan pemasaran produk. Menghubungkan ke industri-industri terkait yang membutuhkan produk tersebut. Dimana pemasaran produk lebih dititik beratkan pada pemasaran melalui media elektronik, media cetak, pameran, seminar dan web internet (e-commerce).

B. Hambatan Industri yang Teratasi

Terdapat dua macam inovasi yang akan berpengaruh positif pada perindustrian di indonesia dengan konsep perusahaan inovasi ini. Yaitu inovasi bisnis berupa inovasi sistem riset pada universitas dan inovasi produk.

Dengan inovasi sistem riset pada universitas diharapkan universitas akan melahirkan industri-industri baru. Sehingga lulusan universitas tidak hanya menjadi pencari lapangan kerja tetapi juga menjadi pembuka lapangan kerja bagi lulusan lainnya. Dengan memaksimalkan riset pada universitas di indonesia diharapkan juga dapat mengembangkan produk-produk dalam negeri sendiri dimana sangat perlu bagi indonesia mengejar ketertinggalannya dalam menghasilkan produk dalam negeri yang inovatif.

Dan juga banyaknya keluhan perusahaan di indonesia atas kurangnya kesiapan lulusan dari universitas/perguruan tinggi untuk langsung diserap oleh perusahaan. Disebabkan adanya gap antara dunia pendidikan yang lebih berorientasi pada teori dan dunia industri dimana dibutuhkan ketrampilan praktik langsung. Dengan melibatkan mahasiswa sebagai periset untuk memasarkan hasil risetnya diharapkan akan memberikan pengetahuan bagi mahasiswa mengenai proses produksi sampai proses penjualan produknya.

C. Potensi Dampak Inovasi

Ide/pemikiran kreatif, inovatif dan juga bermanfaat merupakan benih munculnya industri-industri baru. Universitas sebagai lembaga riset merupakan tempat munculnya ide/pemikiran kreatif, inovatif dan juga bermanfaat. Secara tidak langsung universitas menjadi modal munculnya industri-industri baru.

Tidak ada lagi riset yang akan terbuang percuma atau ide yang hanya menjadi tumpukan kertas di perpustakaan kampus. Cikal bakal kemunculan microsoft dan google juga berawal dari riset yang dilakukan di universitas dengan implementasi riil yang baik sehingga saat ini keduanya dapat menjadi penguasa di bidang software komputer dan dunia maya.

Masyarakat tidak akan lagi mengklaim universitas hanya menjadi tempat untuk mencari selembar gelar ijazah. Tetapi universitas akan menjadi sumber-sumber inspirasi industri baru. Kalau dapat kita melihat lebih dalam ke dalam universitas akan didapatkan setiap riset yang dilakukan adalah pemecahan dari problem-problem yang terjadi di masyarakat.

Kedepannya perusahaan inovasi akan menjadi fasilitator dari riset-riset elektronis dan software aplikasi di universitas menjadi produk elektronis dan software yang inovatif, berkualitas dan siap digunakan oleh masyarakat.

Penghargaan terhadap ide-ide inovatif dan kreatif diwujudkan dari pembagian hasil keuntungan dari penjualan produk kepada pemilik ide. Hak cipta dan paten juga akan diusahakan tetapi hanya sebatas pada penghindaran dari penjiplakan dan peniruan produk sedangkan kesempatan untuk mempelajarinya dan mengembangkannya merupakan hak yang tidak terbatas pada setiap orang. Ini merupakan salah satu usaha agar pengembangan produk yang sudah ada tetap mudah dilakukan oleh setiap orang, dan juga agar riset terus berkelanjutan. Jadi hak cipta dan paten tetap diusahakan untuk menjaga peniruan produk dan menjaga hak cipta penemu ide tetapi tetap terbuka untuk dipelajari dan dikembangkan oleh setiap orang.

Diharapkan nantinya peggunaan riset pada universitas sebagai generator industri tidak hanya terbatas pada industri elektronis dan software saja tetapi juga industri kimia, mesin, mekatronika, robotika, farmasi, peralatan kedokteran (elektro biomedis), pertanian, peternakan, perkebunan, perbankan dll. Sehingga kesinambungan pengimplementasian ide pada universitas dan kebutuhan inovasi pada industri kedua-duanya langsung dapat terpenuhi. Penggunaan riset universitas juga dapat digunakan pada perusahaan kecil dan menengah yang mengalami kebuntuan inovasi. Sehingga menjadi solusi bagi perusahaan kecil disaat krisis ide. Atau pun penggunaan riset universitas dapat digunakan bagi perusahan besar siap modal yang siap melebarkan diversifikasi industrinya.

Maju terus riset di Indonesia

My First Magazine Publication : Media Elektro

Media Elektro adalah awal mula aktivitas saya mempublikasikan tulisan ilmiah. Meskipun pengalaman ini sudah lama sekali (sewaktu kuliah di TE dulu) menerbitkan sebuah majalah adalah hal yang saya banggakan. Sewaktu kuliah, disamping aktivitas rutin mengejar IPK pentingnya berorganisasi menuntut saya untuk mengikuti kegiatan-kegiatan keorganisasian kampus.

Waktu itu Media Elektro sedang "lumpuh" sudah beberapa tahun tidak menerbitkan majalah sama sekali. Padahal dana dari jurusan untuk menerbitkan majalah ada. Sedangkan sedikit mahasiswa yang mau mengurusnya, mungkin karena kewajiban tidak langsung bagi pengurus untuk menulis artikel ilmiah yang membuat para mahasiswa ogah-ogahan. Tetapi saya dan teman-teman tergugah untuk membangktkan kembali Media Elektro yang setelah beberapa lama absen sama sekali. Setelah berdiskusi bersama terkumpulah beberapa teman untuk mengurus kebangkitan kembalinya Media Elektro. They Are : me, Yoga, Muslih, Wawan dan beberapa yang lain (soalnya yang paling aktif cuma berempat yang saya sebutkan).

Terpilihlah saya sebagai pemimpin pelaksana (mungkin karena terlalu vocal di meeting pertama). Bagi saya menjadi pelaksana utama mungkin berat mungkin juga tidak karena sewaktu kuliah tidak ada yang mengejar-ngejar target nggak kaya sewaktu kerja sekarang (curhat colongan) jadi semuanya memotivasi dari diri sendiri. Bisa dibuat santai bisa nggak. Tetapi keinginan untuk terbit sangat besar. Jadi saya dan temen-temen terpacu sekali.

Jadi apa langkah pertama selanjutnya. Cari artikel. Ya cari artikel untuk mengisi di Media Elektro. Nah jadi kita menempelkan pengumuman bagi mahasiswa yang ingin menulis dipersilahkan. Juga para dosen. Tapi apa daya sedikit sekali mahasiswa yang meluangkan waktu untuk menyumbangkan tulisan. Jadinya terpaksa saya dan teman-teman Media Elektro sendiri dan juga dosen-dosen yang rajin akhirnya menjadi mayoritas kontributor tulisan di Media Elektro pertama ini. Termasuk tulisan saya yang hampir mendominasi isi majalah (hehehe). Untuk urusan desain layout saya serahkan ke Muslih (good job Muslih my friend). Artikel terkumpul, Layout ada terus oh ya kita juga keliling jogja untuk cari sponsor (untuk alumni-alumni yang udah dapet penghasilan gede-gede bisalah untuk mensponsori adik-adik tercinta kita). Artikel ada, layout beres, ada sponsor baru deh kita cetak cuma 1000 exemplar aja (dengan bantuan dari jurusan juga). Setelah masuk ke percetakan. Menunggu beberapa minggu untuk melihat hasilnya.

Dan setelah jadi, wah kita bangga luar biasa meskipun tampilan dalamnya belum begitu bagus dan formatnya tidak formal tetapi desain luarnya cool bo warnanya waktu itu warna merah dan Media Elektro edisi ke 13 pada tahun 2004. Setelah selama setahun menjadi pelaksana dan hanya menerbitkan 2 edisi. Media Elektro adalah pengalaman yang tak terlupakan. Mungkin pengalaman terpaksa menulis inilah yang membuat saya bisa akhirnya menerbitkan dua buah buku sesaat setelah lulus kuliah.

Dan untuk penerus Media Elektro saat ini mudah-mudahan adik kelas tetap menjaga kontinuitas terbitnya Media Elektro. Amien

ingin lihat webnya Media Elektro : http://me.te.ugm.ac.id

Jumat, 12 September 2008

My First Book : Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri ATMega8535

Hello Pembaca Blooger. Ini adalah buku saya yang pertama berjudul Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri ATMega8535. Berikut ini Sinopsisnya

Mikrokontroler adalah suatu mikroprosesor plus. Mikrokontroler adalah otak dari suatu sistem elektronika seperti halnya mikroprosesor sebagai otak komputer. Nilai plus bagi mikrokontroler adalah terdapatnya memori dan Port Input/Output dalam suatu kemasan IC yang kompak. Kemampuannya yang programmable, fitur yang lengkap (ADC internal, EEPROM internal, Port I/O, Komunikasi Serial, dll), dan juga harga yang terjangkau memungkinkan mikrokontroler digunakan pada berbagai sistem elektronis, seperti pada robot, automasi industri, sistem alarm, peralatan telekomunikasi, hingga peralatan rumah tangga.

Melalui buku ini, pembaca dapat mengenal, memahami, dan mengetahui karakteristik dari mikrokontroler seri ATmega8535, salah satu jenis mikrokontroler AVR yang terpopuler dan terlengkap fasilitasnya. Dipahaminya salah satu jenis mikrokontroler AVR memungkinkan pembaca dapat memahami keseluruhan mikrokontroler jenis AVR karena kesamaan instruksinya.

Pokok bahasan buku ini meliputi:
• Mikrokontroler ATmega8535
• Pengantar Berlatih Menggunakan AVR Studio 4
• Latihan Penggunaan I/O Port dan Perhitungan Aritmatika
• Percabangan
• Interupsi
• Timer/Counter
• PWM (Pulse Width Modulation)
• Komunikasi Serial USART
• EEPROM
• ADC (Analog to Digital Converter)
• Komparator Analog
• Serial Pheripheral Interface (SPI)
• Aplikasi Antarmuka dengan LCD, Ponsel, dan Kontrol Robot Manual dengan Joystik

Pembaca blooger mania dapat membelinya di toko buku terdekat atau membeli online di http://www.andipublisher.com/?p=productsList&sWord=ATMega8535. Selamat membaca...

My Second Book : Belajar Sendiri Pembuatan Skematik Rangkaian Elektronis dan Layout PCB Menggunakan orCAD Release 9.1

Hello Pembaca Blogger. Ini terbitan buku saya yang kedua. Berjudul Belajar Sendiri Pembuatan Skematik Rangkaian Elektronis dan Layout PCB Menggunakan orCAD Release 9.1. Berikut ini sinopsisnya

"Pembuatan sistem elektronis keandalan dari sistem elektronis adalah hal yang sangat penting. Keandalan yang dimaksud adalah sistem kita akan bekerja sesuai fungsinya dalam rentang waktu yang lama. Kita mengenalnya juga dengan istilah garansi pada produk-produk elektronis yang telah dijual kepada masyarakat umum. Bagaimana kita dapat mencapai keandalan suatu sistem adalah dengan perancangan yang baik.

Sofware OrCAD adalah software yang sangat bagus untuk perancangan sistem elektronis yang kita buat. Pada buku ini akan kita bahas kegunaan software OrCAD dalam hal perancangan gambar skematik elektronis dan gambar layout PCB dari gambar skematik yang kita buat. Meskipun dengan software OrCAD juga dapat dilakukan simulasi untuk sistem elektronika digital maupun analog, tetapi hal itu tidak dibahas dalam buku ini.

Buku ini terdiri dari 6 bagian di mana tiap-tiap bagian adalah proyek tersendiri. Penulis berharap setelah membaca buku dan melakukan latihan proyek, pembaca dapat mengaplikasikannya untuk desain rangkaian komponen yang lain.

Pokok-pokok bahasan dalam buku ini meliputi:
• Mengenal Software OrCAD Capture
• Menggambar Skematik Menggunakan OrCAD Capture
• Mendesain Layout PCB dengan Autoroute Menggunakan OrCAD Layout
• Desain PCB dengan Jumper
• Desain PCB Dua Layer
• Membuat Footprint dengan Library Manager"

Meskipun sudah lama diterbitkan dan kemungkinan tidak beredar lagi di toko buku. Blogger Mania dapat membelinya di toko buku online Andi Publisher di http://www.andipublisher.com/?p=productsList&sWord=lingga+wardhana

Kamis, 11 September 2008

Teman Baik

ada cerita bagus nieh...

Alkisah sesorang bernama Amil. Amil ini mempunyai tiga orang teman Amien, Bejo dan Charlie. Menurut Amil, Amien adalah teman yang paling baik, paling senang diajak jalan bareng, nongkrong bareng, gaul bareng, belanja tas bareng (hehehe). Sedangkan Bejo menurutnya teman yang biasa aja disaat membutuhkan mereka bertemu sesaat yang lain mereka jarang bertemu, teman biasalah. Sedangkan Charlie adalah teman bertengkar Amil. Setiap bertemu mereka seperti kucing sama guk guk. bertengkar melulu.

Suatu saat Amil meninggal dan diharuskan menghadap ke Allah swt. Dia mengajak teman setianya Amien. Amien pun menolaknya mentah-mentah. Amil pun bersedih teman setianya ternyata menolak untuk menghadap segala perbuatnnya di dunia. Kemudian ia pun mengajak Bejo. Bejo menerima ajakannya tetapi ia pun hanya bisa mengantarkan Amil sampai pintu gerbang. Dan terakhir si Amil mengajak Charlie. Dan ternyata Charlie bersedia dan akan membela habis-habisan di hadapan Allah swt semua amal dan perbuatan Amil di dunia. Ternyata teman setia Amil di hadapan Allah swt hanyalah si Charlie.

Tahukan siapa mereka...

Amien = adalah harta kekayaan kita di dunia
Bejo = keluarga kita
Charlie = Amal ibadah kita di dunia