Kamis, 08 Juli 2010

Teknologi Robot, Akankah menggantikan manusia?

sebuah Robot dalam film-film fiksi ilmiah Identik dengan mesin yang cepat, cerdas dan juga mematikan. Keberadaanya tidak lama akan berada dimana-mana. Akankah Robot membantu kita? ataukah serta-merta akan menggantikan kedigdayaan manusia di muka bumi? Suka atau tidak teknologi Robot terus berkembang.



Seperti dalam film star wars robot C-3PO dan R2-D2 selalu membantu Luke Skywalker dalam petualangannya menghancurkan rezim Darth Vader dan Emperor Palpatine sedangkan di sisi lain dalam film Terminator 1 Arnold Schwarzenegger menjadi sebuah robot predator yang berusaha membunuh John Connor, yang kelak akan menjadi pemimpin umat manusia yang berperang melawan Skynet dan tentara robotnya (para Terminator). Keduanya adalah mimpi-mimpi para sineas film tentang robot di masa mendatang baik atau buruknya teknologi robot. Seperti apakah kenyataannya di saat ini?

Menurut Pakar Robot William "Red" Whitaker dari Carniege Mellon University. Pembuat robot-robot untuk industri dan NASA mengatakan "Robot tidak akan memberikan bahaya langsung pada manusia, tapi mungkin perubahan budaya untuk melakukan sesuatu"

Robot muncul pada bentuk yang spesifik sesuai fungsinya masing-masing, beberapa robot memiliki bentuk seperti manusia buatan di film tapi saat ini robot di dunia nyata lebih mirip pemanggang roti, atau kita liat dalam lomba robot KRI, robot-robot lebih mirip jemuran yang dirangkai. tetapi bentuk tidaklah penting tetapi fungsinya.

Sejak tahun 1960. Robot telah banyak membantu industri untuk mengambil alih pekerjaan kotor dan berbahaya tiap tahunnya. Dalam bisnis rakitan mobil misalnya, kemampuan robot untuk melakukan tugas rumit berulang-ulang adalah tawaran sempurna.

Tapi membawa robot keluar dari tempatnya di industri dan berjalan di dunia luas merupakan hal yang tidak mudah. Dengan perkembangan mikroprosessor dan penyimpanan energi, khayalan dan kenyataan tidak akan berbeda jauh. Bila itu terjadi, siapkah kita?

Robot membantu Polisi

Pada dunia fiksi robot polisi akan seperti Robocop sedangkan pada dunia nyata robot digunakan pada untuk kondisi yang berbahaya, seperti robot yang digunakan tim densus 88 pada saat penangkapan teroris di temanggung. Dengan menggunakan robot pekerjaan penjinakan bom dan tempat-tempat yang diduga berbahaya jadi lebih aman dilakukan.

Robot ini biasanya dikendalikan dari jarak jauh dan tidak ingin dikerjakan oleh siapa pun. Pekerjaan robot oleh para pakar dikenal dengan pekerjaan 3D, yaitu pekerjaan yang "dirty" (kotor), "dull" (menjemukan) dan "dangerous" (berbahaya) seperti pada lingkungan yang mudah meledak, penjinakan bom, intalasi nuklir dll.

Ada 3 cara dasar untuk membuat robot bekerja

1. Dengan cara "remote control" dimana robot memiliki kendali komputer tetapi manusia yang membuat semua keputusannya, seperti robot manual yang diperlombakan tiap tahunnya dalam KRI atau dalam film "Surrogates" dimana orang-orang menggunakan robot yang menyerupai replika manusia untuk semua aktivitas sehari-harinya diluar rumah dan manusia tingga di rumah dan bertindak sebagai remote control tetapi turut serta melihat, mendengar dan berbicara layaknya di lingkungan biasa.

2. Dengan kendali terawasi, manusia membuat keputusan untuk memerintah robot apa yang harus dilakukan robot memiliki cukup kepintaran untuk melakukan tugasnya tanpa bimbingan terus menerus. Seperti robot otomatis dalam lomba robot KRI.

3. Robot full otomatis memiliki kendali yang sama sekali bebas dari campur tangan manusia. Seperti Arnold Schwarzenegger dalan "Terminator" dan juga Robot dalam film "iRobot" dimana keduanya mungkin bukan hal yang baik dan dalam cerita berbalik melawan sang manusianya sebagai pencipta.

Para pakar-pakar robot selalu dikalahkan oleh film-film holywood dimana robot kesana-kemari, berubah bentuk menjadi mobil atau truck, berlari, menembak dan bertindak seperti manusia. Faktanya berdiri dua kaki saja hal yang sulit bagi robot apalagi sampai sambil menyapu dan membersihkan debu.

Tantangannya adalah mengeluarkan robot dari dunia industri dan mungkin kotak komputer, dan memberi kemampuan untuk bertemu dunia nyata.

Meniru Serangga

Rodney Brooks, ketua IS Robotics, tahun 1980 robot sangat lambat dihubungkan dengan mainframe komputer yang besar dan memerlukan waktu beberapa menit untuk bergerak semeter. Di sisi lain serangga kecil bergerak semeter dalam satu detik, mencari makanan, dan menghindari dimakan burung. Serangga tidak bergerak berdasarkan otak, tetapi setiap langkahnya beradaptasi dengan lingkungan dimana serangga bergerak cepat dan menghindar dari halangan didepannya. Belum lagi dalam sisi sensor, kecoa memiliki 30.000 perasa dikakinya dan dengan teknologi yang kita punya sekarang masih sangat tidak mungkin untuk menandinginya. Hewan dan manusia memilki jaringan syaraf dikeseluruhan tubuhnya yang dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

Robot Spring Turkey yang dikembangkan di Lab Robot MIT berjalan dengan dua kaki sebelumnya hal ini mustahil sekarang tidak lagi. Robot berkaki dua berjalan seperti burung atau manusia keseimbangannya jauh lebih kompleks.

Meniru ikan

Karya paling menjanjikan tiruan ikan adalah terfokus pada kehidupan laut. Umat manusia telah lama mengagumi keanggunan dan kekuatan ikan yang bisa melintas air dengan kecepatan dan ketepatan tinggi.

Robotic fish, ikan robot dari para peneliti Essex University merupakan replika bagaimana gerakan ikan dapat melintasi air dengan kecepatan tinggi. Kapal dan kapal selam masa depan akan belajar dari Robotic fish.



Alam tahu pemecahannya dan para ahli robot mencari tahu solusi dari mengamati alam semesta. Saat mulai mendekati masalah saat meniru gerak serangga, gerak ikan atau gerak manusia, para ahli mau tidak mau sangat menghargai apa yang bisa dilakukan oleh makhluk hidup dan betapa menakjubkannya mereka diatur dan diisi kreativitas sedemikian rupa dan membuat kita akan bertanya-tanya maha besar ciptaan Tuhan.

Belajar dari alam dan mencoba meniru gerak makhluk-Nya membuat ahli robot bertanya-tanya dan mengagumi kebesaran ciptaan Tuhan



Robot untuk misi luar angkasa dan peperangan


Robot digunakan juga untuk misi luar angkasa, mengambil foto-foto, sampel tanah, sampel udara dll.

Robot juga digunakan dalam peperangan tidak dalam bentuk seperti di film tetapi lebih pada bentuk dengan fungsi spesifik tertentu. Pesawat pengintai tanpa awak adalah robot yang terbang dengan ketinggian tertentu dan meng-collect semua informasi dari musuh. Salah satu robot yang paling terkenal dalam perang adalah peluru kendali dengan keakuratannya dapat menghindari halangan dan sampai tepat pada sasaran.



Saat ini bukan berarti dalam medan perang akan terjadi peperangan diantara robot dan robot atau perang antara robot dengan manusia tetapi lebih pada manusia yang dibantu dengan teknologi robot.


Humanoid dan Android


Puluhan tahun manusia membuat robot humanoid yang menyerupai manusia dan ini bukanlah hal yang mudah untuk membuat mekaniknya apalagi otaknya. tetapi bisakah kita membuat robot yang tidak hanya berbentuk seperti manusia tetapi berperilaku seperti manusia? Robot Asimo adalah Robot Humanoid yang paling sukses. Robot Asimo dapat berjalan di ruang tamu tanpa menabrak sesuatu dan berjalan menuruni tangga. Tetapi apakah Asimo secerdas manusia?

Deep Blue VS Kasparov (Artificial Intelligent VS Human Intelligent)

Suatu saat mesin Deep Blue yang dimotori oleh perusahaan Raksasa IBM mengalahkan Garry Kasparov pecatur grand master dunia. Deep Blue bukan kecerdasan buatan. Pada dasarnya adalah kalkulator kompeten yang bisa membuat pilihan cerdas. Tetap saja dapat mengalahkan pecatur manusia. Deep Blue tetap bukan tandingan otak manusia. Intinya bukan menandingi semua fungsi manusia tetapi mengalahkan manusia pada suatu tugas tertentu. Ada perbedaan besar antara membuat komputer sangat pintar dan membuat mesin yang sadar diri. Yang kita ketahui dari film-film fiksi bahwa mesin yang sadar diri bukan hal yang baik.

Kebanyakan orang cenderung berpikir mesin pintar itu sadar dan menyadari keberadaan dirinya. Kenyataannya aplikasi kecerdasan buatan tidak berurusan dengan kesadaran tetapi kecerdasan. Ini jurang menganga antara keduanya hewan memiliki kecerdasan untuk bertahan hidup beradaptasi terhadap perubahan, keadaan atau lingkungan. tetapi mereka tidak punya kesadaran seperti dimana kita dikaruniai dengan itu. Seperti halnya juga Robot, Robot seperti kotak kosong semua yang ingin dan tak ingin ia lakukan dimasukkan ke dalamnya. Ia tak ingin bebas, makan atau bernafas.

Ada jurang menganga antara kecerdasan buatan yang dikembangkan untuk robot dan kesadaran diri yang diberikan kepada manusia. Manusia adalah makhluk sempurna yang diberikan karunia kecerdasan, kesadaran, kemampuan bertahan hidup dan beradaptasi.


Fungsi otak manusia terbukti lebih sulit ditiru seperti yang diyakini para perintis kecerdasan buatan. 100 milyar urat syaraf di otak dipasangkan dalam tubuh kita dengan cara yang masih membingungkan para peneliti. kemampuan kita merasakan lingkungan dan membuat keputusan cepat telah berevolusi jutaan tahun, ditambah naluri bersaing untuk bertahan hidup. Mungkinkah mesin melakukan ini dengan adanya suatu emosi dan naluri bertahan hidup dalam programmnya? atau mesin berpikir dengan cara berbeda dibanding manusia? itulah yang mungkin terbaik. Apabila dimaksimalkan Robot akan melakukan pekerjaan terbaiknya seperti melakukan suatu hal spesifik yang berulang-ulang dengan kecepatan dan ketepatan. Sedangkan manusia juga melakukan pekerjaan terbaiknya yaitu dengan terus mengembangkan kan diri, belajar, bermain, bersosialisasi, berpetualang dan lain-lain. Selamat datang Robot.