Sabtu, 24 Oktober 2015

Seminar & Tutorial Internet of Things, Bali 2015


IEEE Telkom University & IEEE Udayana University proudly present:
“Seminar & Tutorial Internet of Things, Bali 2015”

For you who interested in Internet of Things Technology Development, this is the time for you to improve your skill and knowledge by joining our program. Not only that, you will meet some professional and expert engineers from around the world and there will be farewell dinner on the last day, so this is your chance to spread the world with Internet of Things Paradigm!
Start your international networking with us and enjoy the beauty of Bali!

The seminar will consist on the syllabus:

1. V2X. Opportunity & Challenge: Vehicle to Vehicle (V2V) & Vehicle to Infrastructure (V2i)
Speech by Mr. Indra Chandra Setiawan
(Manager Product Engineering at PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia)

2. 5G Technology Elements for Future Internet of Things
Speech by Mr. Lingga Wardhana
(CEO at PT. Floatway Systems)

3. Towards to Smart City Era
Speech by Mr. Soo Young Shin
(Assistant Professor, Electronic Engineering, Kumoh National Institute of Technology, South Korea)

4. E-Government: The New Regulatory Paradigm
Speech by Mr. Jayadi Jaya
(Kepala Biro Pemerintahan Setda Provinsi Bali)

And The Tutorial will consist on the syllabus:

By Mr. Satriyo Dharmanto:
1. Introduction, Why ICT is Important
2. IoT Global progress and Development
3. IoT for Green ICT Industries
4. IoT Project and Recommendation
5. 4 Disruptive Trends Changing the Future of IoT

By Mr. Ary Murti:
1. Legacy M2M Protocols for Sensor Networks, Building Automation and Home Automation
2. Legacy M2M Protocols for Utility Metering
3. The Next Generation : IP-Based Protocols
4. Key Applications of the Internet of Things

For ticket package prices, visit our website: http://iot-ieee.com/
or follow our accounts for more information:
Twitter: @IoTIEEE
IG: https://instagram.com/iotieee
Facebook: https://www.facebook.com/IoTIEEE
Line@: @iotieee
CP: Silvi Samberta (+6281214855005)

So what are you waiting for? Don't pass this lifetime opportunity to introduce yourself to bigger world of technology!
Supported by: Toyota Indonesia, IEEE Indonesia Section, IEEE Industry Application Society, and Aneka Tambang.

Rabu, 21 Oktober 2015

Tentang Zakat


A.Syarat Wajib Zakat
 
Kekayaan yang wajib dizakati, syaratnya :
1. Cukup Nisab (kuantitasnya)
2. Berlalu satu tahun (haul)
3. Milik penuh (al-Milk Tam)
4. Berkembang (an-Nama'a)
5. Lebih dari kebutuhan pokok (al-Hajatu al-Ashliyah)
6. Bebas dari hutang yang melilit

B.Macam Zakat

 
1. Zakat Fitrah

 
Besar zakat yang harus dikeluarkan adalah 2,5 kg makanan pokok (beras, gandum, dll). Dalam mazdhab Hanafi dinyatakan bahwa pembayaran zakat fitah dapat dilakukan dengan membayarkan harga dari makanan pokok (yaitu dalam bentuk uang).

Waktu pembayaran :
Pada waktu tenggelamnya matahari di akhir bulan Ramadhan sampai sebelum shalat Idul Fitri. Dibolehkan mendahulukan atau mempercepat pembayarannya sebelum waktu tersebut.

2. Zakat Perniagaan/Perusahaan

 
Zakat dari harta yang disiapkan untuk diperjualbelikan, baik dikerjakan oleh individu maupun oleh kelompok/syirkah (PT, CV, PD, FIRMA, dsb)

Ketentuan :
Mencapai haul, nishab senilai 85 gram emas, kadar zakatnya 2,5%.

Perhitungan {(Kekayaan barang + Uang tunai + Piutang) - (hutang + Kerugian + Pajak)} x 2,5%

3. Zakat Emas dan Perak/Perhiasan


Nisab emas sebesar 20 dinar (85 gram emas murni) dan perak sebesar 200 dirham (59 gram perak). Kadar zakat 2,5%. Zakat dikeluarkan 1 kali tiap tahun.

Perhitungan : Besar Zakat = (Total perhiasan yang dimiliki (gram) x harga perhiasan/gram) x 2,5%

4. Zakat Hadiah dan Sejenisnya

Zakat yang dikeluarkan dari harta yang diperoleh sebagai rejeki tak terduga yang tidak membutuhkan banyak usaha keras untuk mendapatkannya.

Diqiyaskan dengan zakat harta temuan (rikaz). Nisabnya sebesar 85 gram emas dengan kadar zakat 20%. Dikeluarkan ketika mendapatkan harta tersebut setelah dikurangi pajak atau biaya lainnya.

C.Fidyah
 

Ketentuan :
Fidyah adalah memberikan shodaqoh berupa makanan kepada orang miskin dengan ukuran 1 (satu) mud (750 gram/7.5 ons), sebagai pengganti 1 hari puasa yang ditinggalkan.

Yang wajib mengeluarkan Fidyah :
1. Wanita hamil atau menyusui
2. Orang tua renta (laki-laki atau perempuan) yang mendapatkan kesulitan atau tidak kuat lagi berpuasa
3. Orang sakit yang tidak bisa diharapkan kesembuhannya dan tidak mampu berpuasa

Cara membayar Fidyah :
Fidyah diberikan kepada fakir miskin sesuai jumlah hari yang ditinggalkan, yaitu satu fidyah untuk satu hari untuk satu orang miskin. Misalnya kita meninggalkan puasa 20 hari, maka kita cukup membayar 20 porsi makanan kepada 20 orang miskin.


Berikut resumenya untuk pembayaran zakat :


ZAKAT
NISHAB
%
WAKTU MENUNAIKAN
Zakat Emas
85 gram
2,5%
Setelah 1 Tahun
Zakat Perak
595 gram Perak
2,5%
Setelah 1 Tahun
Zakat Perniagaan
Setara 85 gram Emas
2,5%
Setelah 1 Tahun
Zakat Tabungan / Deposito
Setara 85 gram Emas
2,5%
Setelah 1 Tahun
Zakat Investasi
Setara 85 gram Emas
2,5%
Saat Menerima
Zakat Pertanian (irigasi)
Setara 653 kg Beras
5%
Saat Memanen
Zakat Pertanian (tadah hujan)
Setara 653 kg Beras
10%
Saat Memanen


Untuk harga emas update dapat dilihat di :
http://harga-emas.net/

Misalkan harga emas Rp 560.000/gram maka Nishab 85 gram setara dengan Rp 47.600.000

Dan zakat yang harus dibayarkan adalah sebesar 2,5% x Rp 47.600.000 = Rp 1.190.000

Selamat Berzakat

Referensi :
Panduan & Info Zakat & Fidyah Masjid Syuhada Kotabaru Yogyakarta

Senin, 19 Oktober 2015

RESENSI BUKU : Titian Menggapai Ekonomi Kesejahteraan, Jalan Panjang dari Bulaksumur oleh Kafe (Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi) angkatan 78




Selamat atas dilaksanakannya Munas Pertama KAFEGAMA (Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada) yang diadakan di Grha Sabha Pramana 10 Oktober 2015. Dan selamat atas terpilihnya Pak Sapto Amal Damandari, alumni 1975, sebagai Ketua Umum KAFEGAMA periode 2015-2018.

Yang menarik dari Acara Munas kemaren adalah adanya peluncuran buku Titian Menggapai Ekonomi Kesejahteraan, Jalan Panjang dari Bulaksumur yang dibuat oleh Kafe angkatan 78 (Angkatannya Pak Wihana Kirana, Dekan FEB UGM). Dalam buku ini terdapat 3 bagian yang terdiri dari 25 judul tulisan yang ditulis oleh 25 orang alumni. Bagian pertama tentang Ekonomi Kesejateraan dan Kesejahteraan Ekonomi, Bagian kedua Titian Menuju Indonesia Berkesejahteraan Berbagai Pandangan Kafe 78 dan Bagian ketiga Pengalaman dan Harapan.

Dari beberapa tulisan yang bagus-bagus tersebut ada beberapa tulisan yang menarik perhatian saya, antara lain tulisan yang berjudul "Ekonomi Kerakyatan vs Neoliberalisme" dan "A New Approach On Economics Theory."

Dalam tulisan berjudul "Ekonomi Kerakyatan vs Neoliberalisme" yang ditulis oleh Revrisond Baswir diceritakan bagaimana Neoliberalisme lahir dan bagaimana perbedaannya dibandingkan Ekonomi Kerakyatan. Neoliberalisme yang lahir di Jerman pada 1932 merupakan upaya pembaruan terhadap ajaran ekonomi pasar liberal (liberalisme) yang diperkenalkan oleh Adam Smith pada 1776. Adam Smith mengungkapkan bahwa pasar liberal (liberalisme) lebih canggih dibandingkan dengan sistem-sistem ekonomi yang lain. Menurut Smith, dalam sistem ekonomi pasar terdapat tangan gaib (the invisible hand) yang senantiasa mengatur keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Sebab itu, campur tangan negara dalam sistem ekonomi pasar tidak diperlukan sama sekali.

Dalam neoliberalisme, yang lahir sebagai reaksi terhadap terjadinya depresi besar pada 1929 itu, campur tangan negara dalam perekonomian diundang kembali, yaitu untuk menertibkan bekerjanya ekonomi pasar (Hatta, 1959). Tiga prinsip Neoliberalisme :
(1) Tujuan utama ekonomi neoliberal adalah pengembangan kebebasan individu untuk bersaing secara bebas-sempurna di pasar
(2) Kepemilikan pribadi terhadap faktor-faktor produksi diakui
(3) pembentukan harga pasar bukanlah sesuatu yang alami, melainkan hasil dari penertiban pasar yang dilakukan oleh negara melalui penertiban undang-undang (Giersch, 1961)

Dalam tulisan oleh Revrisond Baswir tersebut diungkapkan bahwa ekonomi kerakyatan pada dasarnya adalah antitesis dari neoliberalisme karena terdapat perbedaan yang mencolok diantara keduanya. Dimana dijelaskan tiga prinsip yang menjadi pedoman kerja ekonomi kerakyatan adalah sebagai berikut :
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai oleh negara
(3) Bumi, air, dan segala kekayaan yang terkandung didalamnya harus dikuasai oleh negara dan dipergunakan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

Dalam tulisan tersebut juga disebutkan subversi-subversi atau pembelokan yang dilakukan dari zaman kolonial Belanda untuk menghambat pelaksanaan sistem ekonomi kerakyatan di Indonesia. Di akhir tulisan juga disebutkan bagaimana tindakan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang yang perlu dilakukan untuk memastikan kebangkitan kembali ekonomi kerakyatan.

Tulisan kedua yang akan saya singgung adalah tulisan berjudul "A New Approach On Economics Theory" ditulis oleh R Maryatmo memperbandingkan motivasi yang menggerakkan kegiatan ekonomi. Pertama adalah motivasi selfish yang diteorikan oleh Adam Smith. Adam Smith mengatakan bahwa jika semua orang melakukan kepentingan masing-masing (selfish), maka semua kegiatan ekonomi yakni produksi, distribusi, dan konsumsi akan berjalan dan tercapai dengan sendirinya. Jika semua orang mengejar kepentingan masing-masing, maka mekanisme pasar dan invisible hand akan berjalan dengan sendirinya.

Ada beberapa kelemahan dari mekanisme pasar bebas akibat Motivasi Selfish yang menjadi penyebab munculnya Altruisme. Antara lain adanya kasus eksternalitas. Yang disebut eksternalitas adalah ketika terjadi seseorang mengalami akibat secara positif maupun negatif, dari sesuatu yang bukan disebabkan bukan oleh perbuatannya sendiri. Sebagai contoh tetangga yang memelihara burung kenari juara. Tetangga tersebut tanpa harus bersusah payah memberi makan burung, dan membeli burung kenari dengan harga mahal setiap hari dapat menikmati suara burung kenari yang indah. Kasus lain bahwa kegiatan ekonomi tidak hanya digerakkan oleh kepentingan pribadi tetapi juga digerakkan oleh kekuatan cinta kepada orang lain, dan memberikan diri kepada orang lain. Tentu tidak mudah menjelaskan keuntungan ekonomi yang diperoleh oleh orang tua untuk bersusah payah membiayai anaknya sekolah setinggi-tingginya, dan memberi modal untuk usaha untuk masa depan mereka. Apakah ada jaminan anak-anak nanti juga akan membalas budi orang tuanya? Mengapa risiko ekonomi yang sangat besar itu diambil oleh para orang tua?

Di akhir tulisannya R Maryatmo menjelaskan bagaimana Altruisme yang bersifat kebangsaan atau demi bangsa dan negara adalah energi dan daya dorong untuk produktivitas yang menghasilkan kemakmuran bersama lebih tinggi.

Tentunya selain dua tulisan diatas masih ada tulisan-tulisan menarik lainnya buah karya Kafe 78.

oleh

Lingga Wardhana