Minggu, 28 Desember 2008

Wireless Broadband, Gaya Hidup, Kebutuhan Hidup dan Lingkungan Hidup

Selamat Datang di dunia Wireless Broadband. Itulah hal yang akan dikatakan kepada pengguna jaringan selular saat ini. Bagaimana teknologi jaringan selular sudah semakin berubah fungsinya, mulai dari sekedar berbicara sampai saat ini pengguna selular dapat mendownload content internet berupa mp3, gambar, video atau data secara cepat dimana saja. Didukung dengan makin berkembangnya teknologi jaringan selular yang mengakomodasikan internet kecepatan tinggi secara mobile dan juga dukungan gadget wireless yang selain dilengkapi fitur-fitur entertainment juga dilengkapi dengan teknologi jaringan terkini maka semakin mendukung penggunaan internet broadband dan juga multimedia. Ada baiknya pemanfaatan wireless broadband dapat digunakan secara maksimal di setiap aspek kehidupan Selamat Datang di dunia Wireless Broadband.

Telepon selular saat ini menjadi barang yang wajib dibawa saat kita bepergian dari rumah. Dengan kemajuan teknologi saat ini telepon seluler bahkan dilengkapi dengan pemutar MP3, kamera video, radio, games, jam, calculator bahkan GPS (Global Positioning System). Sehingga menjadikan telepon seluler adalah gadget yang wajib dibawa. Apalagi dengan kemunculan wireless broadband yang memungkinkan mobile entertainment melalui handphone. Bahkan beberapa orang lebih rela ketinggalan dompet daripada ketinggalan handphone saat bepergian.

Ada tiga aspek yang dipengaruhi oleh Wireless Broadband yaitu Gaya Hidup, Kebutuhan Hidup dan Lingkungan Hidup. Gaya Hidup dan Kebutuhan Hidup adalah hal yang secara wajar dipengaruhi oleh hadirnya teknologi wireless broadband tetapi bagaimana Wireless Broadband secara positif dapat memperbaiki lingkungan hidup kita. Itulah hal yang perlu kita cermati sejak dini dan dilakukan segera tindakan positif untuk membuat lingkungan hidup kita lebih hijau.

2. Perkembangan Teknologi Jaringan Selular


Teknologi Jaringan selular berevolusi dari analog menjadi sistem digital dan dari circuit switching menjadi teknologi packet switching. Evolusi teknologi selular terbagi menjadi beberapa generasi yaitu generasi pertama (1G), generasi kedua (2G/2.5G), generasi ketiga (3G/3.5G) dan generasi terakhir adalah 4G. Teknologi selular generasi pertama masih berbasis teknologi analog tetapi seiring dengan perkembangan dan peningkatan jumlah pengguna telekomunikasi maka teknologi digital mulai diterapkan mulai dari penyandian digital sampai penggunaan sirkuit digital untuk mendukung kecepatan dan kehandalan sistem telekomunikasi. Berikut ini deskripsi dari setiap teknologi jaringan selular :

1G : AMPS (Advanced Mobile Phone System) di Amerika Utara, TACS (Total Access Communication System) di UK dan NTT (Nippon Telegraph & Telephone) di Jepang semuanya masih menggunakan teknologi analog. Pada generasi pertama hanya menggunakan teknik FDMA (Frequency Division Multiple Access) dimana setiap user akan dialokasikan frequensi yang berbeda. Karena tingkat keamanan yang rendah dan alokasi frekuensi yang terbatas dari sistem generasi pertama ini tetapi di sisi lain jumlah pengguna semakin banyak maka munculah generasi kedua atau teknologi GSM sebagai solusinya.

2G : GSM (Global System for Mobile Communication), CDMA2000 (Code Division Multiple Access 2000), HSCSD (High Speed Circuit Switched Data Technology). Teknologi GSM mengkombinasikan antara teknik TDMA (Time Division Multiple Access) dan teknik FDMA (Frequency Division Multiple Access). GSM menggunakan frequency carrier selebar 200 KHz. Pada Akhir tahun 2003 pengguna jaringan seluler GSM di seluruh dunia telah mencapai 1 milyar.

2.5G : GPRS (General Packet Radio System), EDGE (Enhanced Data Rate for GSM Evolution). Dengan teknologi GPRS memungkinkan akses internet dilewatkan melalui mobile telephone.

3G : UMTS (Universal Mobile Telephone Standard). Sistem standar 3G yang dipakai di Indonesia menggunakan teknologi WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access) dimana dengan teknologi ini memungkinkan kecepatan data mencapai 384 Kbps.

3.5G : HSDPA (High Speed Downlink Packet Access). Pengembangan dari teknologi 3G yang memungkinkan kecepatan data sampai 8 – 10 Mbps.

4G : WiMAX dan LTE

Pada Teknologi 4G akan berbasis IP yang mampu mengintegrasikan sistem-sistem serta jaringan-jaringan yang ada. Kecepatan akses yang dapat diberikan pada teknologi 4G ini dapat mencapai kisaran antara 100 Mbps sampai 1 Gpbs, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan dengan QoS (Quality of Service) yang terjamin dengan baik, sistem keamanan yang terjamin dan penyampaian informasi yang real time di mana pun dan kapan pun.

Teknologi 4G diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan aplikasi nirkabel seperti MMS, video chatting, mobile TV, High Definition TV (HDTV), Serta Digital Video Broadcasting (DVB), serta pelayanan standar seperti suara yang lebih jernih dan jelas pada saat yang bersamaan (real-time system).

WiMAX atau LTE?

WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) atau LTE (Long Term Evolution) pada prinsipnya kedua teknologi tersebut dirancang untuk mendukung layanan multimedia broadband serta mendukung mobilitas yang tinggi serta dengan basis jaringan berbasis IP. Secara teknologi keduanya menggunakan OFDM/OFDMA, AMC serta MIMO guna untuk meningkatkan kapasitas, efisiensi spektrum serta kualitasnya. Jadi kedua teknologi ini hampir dapat dikatakan sebanding serta telah memiliki kemampuan dalam menjamin kualitas layanan (QOS) yang baik, yang membedakan hanya dalam implementasinya diusung oleh kelompok yang berbeda. WiMAX dikembangkan oleh WiMAX forum sedangkan LTE dikembangkan oleh 3GPP. WiMAX berkembang dari operator komunikasi data sedangkan LTE merupakan evolusi dari operator seluler 3G yang mengusung komunikasi berbasis voice dan data. Pada awalnya WiMAX dirancang untuk memenuhi akses wireless untuk komunikasi data kecepatan tinggi dengan jangkuan yang luas, tetapi kini WiMAX juga dapat untuk komunikasi VOIP dan multimedia.

Berikut Tabel Perbandingan Antara WiMAX dan LTE

Dengan makin berkembangannya kecepatan data melalui jaringan selular secara tidak langsung akan mendorong kemajuan layanan wireless broadband. Tentu kesemua itu didukung dengan performa mobile internet yang makin cepat dan stabil dan kesemua itu dapat terealisasi apabila teknologi 3G dan 4G diimplementasikan secara maksimal.


Dilihat dari perkembangan teknologi diatas perubahan teknologi jaringan selular lebih ditiktikberatkan pada kemampuan akses data secara cepat dengan bandwidth yang besar. Perubahan trend terjadi pada pengguna telepon selular yang awalnya digunakan untuk komunikasi suara berubah menjadi komunikasi data secara mobile. Banyak ditemukan saat ini para pengguna laptop berselancar di dunia maya di mall-mall menggunakan wireless broadband. Perkembangan teknologi jaringan juga didukung perkembangan handset yang saat ini dilengkapi dengan camera, pemutar MP3, radio, dan juga dapat berfungsi sebagai modem.

Berikut ini tabel perkembangan data rate dari teknologi GSM sampai teknologi 4G terkini.



Dilihat dari grafik diatas kecepatan data dari jaringan selular sudah berevolusi dari 9,6 Kbps hingga teknologi UMTS yang mencapai 2 Mbps. Bahkan teknologi 4G masa depan memungkinkan kecepatan data sampai 160 Mbps.

Dengan perkembangan teknologi tersebut maka tidak salah apabila telepon selular adalah gadget yang mengkombinasikan antara telekomunikasi, leisure, entertainment, bisnis dan juga internet connection. Sehingga manjadi salah satu gadget yang wajib dibawa oleh setiap individu. Maka tidak salah apabila Wireless Broadband dapat mempengaruhi berbagai aspek hidup baik hanya sebagai gaya hidup, pemenuhan kebutuhan hidup tetapi di sisi lain juga membantu menghijaukan lingkungan hidup.

3. Wireless Broadband Mempengaruhi Gaya Hidup

3.1
Mobile Internet untuk mencari informasi, hiburan bahkan teman

Wireless Broadband sudah mempengaruhi gaya hidup kita. Dimulai dengan pemakaian Internet kecepatan tinggi secara mobile di mall-mall atau cafe-cafe menggunakan laptop yang terkoneksikan dengan modem 3G/HSDPA. Atau hanya sekedar chatting menggunakan Messenger melalui handphone. Kemunculan penjualan-penjualan paket data oleh operator pun mulai digalakkan disamping penjualan layanan suara yang juga terus digenjot oleh operator. Web-web di internet pun semakin beragam dan menjawab kebutuhan pengguna internet. Saat ini orang bisa saling bersilaturahmi dan berkenalan dengan orang lain tanpa batas melalui portal social network seperti Facebook dan MySpace. Mendapatkan berita-berita terbaru melalui portal berita www.detik.com atau www.okezone.com. Mencari informasi di wikipedia. Saling berbagi video dan juga mendownload video di Youtube. Atau memiliki sebuah diari digital dan berbagi cerita melalui Blog. Dimana gerakan blog saat ini sedang booming dan dapat menghasilkan penghasilan yang lumayan bagi para blogger yang rajin menulis dalam blog. Gambar dibawah ini menunjukkan seberapa banyak sebuah jenis situs dikunjungi.


3.2 Informasi Digital melalui Digital Mobile TV/IPTV

Mobile TV merupakan teknologi untuk memberikan layanan siaran televisi pada perangkat yang mobile. Program-program tersebut dapat ditransmisikan secara merata ke semua pelanggan dalam area coverage melalui sistem broadcast (siaran radio), unicast kepada user tertentu saja, atau multicast ke suatu grup pengguna.

Mobile TV disini ditransmisikan secara digital tidak secara analog seperti pada pentrasmisian TV dirumah kita yang dapat dengan sangat mudah mendapatkan kualitas gambar buruk saat melakukan mobilitas. Misalkan siaran TV analog pada saat bus berjalan kencang atau pada handphone yang dapat menerima siaran TV analog, saat melakukan mobilitas kualitas gambar yang diterima bisa sangat buruk. Digital Mobile TV menjawab tantangan tersebut.

Mobile TV didisain untuk diaplikasikan pada telepon selular, di mana processor yang digunakan khusus untuk operating system telepon selular itu saja dan mendukung beberapa aplikasi animasi dan graphics software seperti Java atau Macromedia Flash, sehingga content yang dibuat untuk ponsel terbatas.


Untuk itu dibuat suatu content baru yang mendukung penggunaan mobile TV dengan spesifikasi. Bandwidth yang digunakan untuk mengirimkan flash image hanya berupa bagian kecil dari bandwidth yang digunakan untuk mengirim video. Sehingga dengan keterbatasan yang ada, ponsel masih mampu menayangkan beberapa program yang sederhana seperti berita dan prakiraan cuaca dengan baik.


Secara umum, Mobile TV akan memberikan dampak positif bagi ketersediaan informasi di masa depan, karena mobile TV tersedia secara luas di broadcast network dan dapat diakses di mana saja, apalagi ditambah para pengguna yang ingin selalu mendapatkan informasi dan hiburan dimanapun mereka berada. Selain itu, mobile TV itu sendiri tidak hanya dimanfaatkan untuk siaran TV secara langsung, namun dapat juga dikembangkan menjadi media untuk melakukan videoconferencing, video file sharing, group working dan kegunaan lainnya.


Untuk mendukung semua fitur yang ditawarkan oleh layanan mobile TV, hal yang berperan penting dalam kesuksesan mobile TV adalah kombinasi traditional broadcast dengan handheld device seperti mobilitas, antenna dan ukuran layar yang kecil, indoor coverage, serta ketersediaan suplai daya terhadap perangkat/handset. Teknologi yang mendukung kesemua itu adalah IP Datacasting melalui Digital Video Broadcasting to Handhelds (DVB-H), yaitu suatu teknologi yang mengkombinasikan digital broadcasting dan internet protocol. Oleh sebab itu digital mobile TV juga sering disebut sebagai IPTV. Selain menggunakan teknologi DVB-H, layanan mobile TV juga bisa diperoleh melalui jaringan 3G dan 4G.


Maka dapat kita bayangkan pada saat mendatang semua informasi baik siaran televisi, siaran radio kesayangan di kota asal kita, dan juga media koran dapat didigitalkan dan dihadirkan di genggaman kita. Tentunya dengan tetap memperhatikan hak cipta penerbitan dan penyiaran dan juga perundang-undangan yang berlaku tentang publikasi digital. Sehingga dimananpun kita pergi informasi selalu hadir selama handphone dalam genggaman kita. Seperti salah satu contoh web yang menampilkan secara digital koran KOMPAS dan dapat kita baca dengan nyaman seperti membaca koran pada umumnya tetapi melalui web di http://epaper.kompas.com/. Berikut Tampilannya.



Merupakan tantangan bagi pengembang layanan wireless broadband bagaimana dengan keterbatasan handheld dengan layar yang kecil dan kemampuan baterai terbatas informasi baik itu digital TV mobile, atau digital radio broadcast atau koran digital dapat dinikmati oleh pengguna. Dan tentunya semua itu didukung oleh jaringan wireless mobile yang memadai
termasuk didalamnya jangkauan yang luas, kehandalan untuk dapat mengakses jaringan (accessibility), kemampuan pengguna untuk tetap berada dalam layanan yang baik (retainability), kemampuan mobilitas pengguna dan tetap berada dalam layanan yang baik (integrity) dan juga kecepatan konektivitas data agar pengguna dapat dengan cepat memperoleh informasi.

4.
Penggunaan Wireless Broadband Sebagai Kebutuhan Hidup

Tidak dipungkiri lagi pada saat ini internet sangat membantu pekerjaan kita. Dengan menggunakan email, kita dapat memberikan laporan secara cepat ke atasan kita atau ke customer. Melalui internet pula kita dapat mencari informasi yang berhubungan dengan pekerjaan kita. Atau dengan menggunakan Messenger kita dapat berkomunikasi dengan rekan kerja yang berada jauh dengan meja kita atau sedang berada di luar kantor. Bagi sebagian pekerjaan koneksi internet adalah hal yang wajib dimiliki. Tentunya perlu kesadaran dari para pekerja untuk memanfaatkan fasilitas internet ini sebaik-baiknya untuk memperlancar pekerjaannya. Bagi pekerja yang mobilitasnya tinggi dan membutuhkan komunikasi melalui internet Wireless Broadband internet adalah hal yang wajib dimiliki. Dan semakin banyak pekerja saat ini yang mobilitasnya tinggi.


Dengan Wireless Broadband internet suatu solusi baru ditemukan bagi mereka yang secara penuh bekerja menggunakan komputer atau laptop dan menggunkan fasilitas internet untuk berkomunikasi salah satunya yaitu dengan menggunakan Virtual Workplace. Virtual workplace memungkinkan pekerja untuk tidak selalu bekerja di dalam kantor. Suatu solusi yang dibutuhkan untuk mengatasi kemacetan di kota besar seperti Jakarta dan membantu fleksibilitas kerja bagi para pekerja. Dan solusi kedua adalah kemunculan teknologi push email bagi mereka yang bekerja dengan mobilitas tinggi dan harus dapat menerima email dimana saja secara cepat.


4.1 Virtual Workplace (Home Working/Mobile Working)

Pada saat harga BBM melangit, ditambah dengan kemacetan yang panjang setiap hari di jalan raya, borosnya konsumsi bahan bakar dan dampak polusi yang berakibat pada pemanasan global, maka melakukan pekerjaan dengan Virtual Workplace termasuk didalamnya Home Working atau Mobile Working adalah salah satu solusi yang layak dikaji. Home Working adalah bagi mereka yang bekerja dari rumah dan Mobile Working adalah bagi mereka yang dapat bekerja dimana saja dan tidak terbatas oleh keharusan hadir di kantor. Dan seorang Vitual Office Worker seharusnya mempunyai fleksibilitas untuk melakukan keduanya.


Di kota yang sangat padat seperti Jakarta hampir setiap orang yang bekerja melakukan perjalanan pulang pergi ketempat bekerja lebih dari satu jam. Bahkan beberapa pekerja menghabiskan waktu sampai lebih dari 3 jam untuk melakukan perjalanan pergi pulang antara rumah dan tempat bekerja. Akan lebih baik apabila bidang pekerjaan yang bisa dilakukan dari rumah seperti bidang konsultan, IT engineer, penulis, editor dan bidang kreatif yang kebanyakan menghabiskan waktu bekerja dengan menggunakan komputer dan berkomunikasi melalui email atau dengan chatting dapat dilakukan secara remote dari tempat dimana karyawan tinggal. Apalagi, kini konotasi bekerja adalah pada apa yang kita kerjakan (dan hasilkan), bukan lagi sekedar mengacu pada tempat yang kita tuju (kantor).


Makin buruknya polusi udara yang disebabkan oleh percemaran gas buang kendaraan bermotor. Dan makin sempitnya lahan diakibatkan kegiatan bisnis, pemerintahan, hiburan yang terpusat pada ibukota Jakarta. Mengakibatkan ibukota ini rawan dengan kesenjangan sosial, kejahatan, dan ketidakteraturan.


Bayangkan beberapa puluh tahun dari sekarang dimana anak cucu kita harus hidup dengan udara yang sangat tercemar oleh karena kebiasaan kita yang harus setiap hari berkendaraan menuju kantor. Yang sebenarnya dengan adanya teknologi wireless broadband internet access seperti saat ini berkirim email, berkomunikasi, transfer suara atau data, teleconference, adalah hal yang mudah dilakukan.

Negara Indonesia adalah negara kepulauan terdiri dari beberapa propinsi dan suku. Dan para pencari kerja tidak harus melakukan urbanisasi ke Jakarta untuk mendapatkan pekerjaan. Dengan teknologi wireless broadband yang tersebar di semua propinsi. Setiap Bibit Unggul di setiap propinsi dapat bekerja secara remote dan tidak harus meninggalkan rumah asalnya. Yang secara tidak langsung dapat memberikan kontribusi kemajuan daerah asalnya.


Berikut ini adalah keuntungan yang dapat diperoleh dari sistem Virtual Workplace :

1. Meningkatkan produktifitas kerja.
Sepanjang Virtual Office worker dapat mengakses data-data yang dibutuhkan tanpa harus terikat jam kerja dan bisa diakses dari rumah dia tinggal, maka melakukan pekerjaan tak lagi harus membuang waktu menembus kemacetan guna berada di kantor untuk dapat bekerja. Bekerja bahkan tetap dapat dilakukan sebelum jam kerja mulai ataupun setelahnya. Produktifitas pun tak lagi tunduk pada keterbatasan jam kerja. Tentu saja hal ini dituntut pula profesionalitas dari para Virtual Office worker, karena prioritas orientasi bekerja mereka adalah pada output, tak lagi sekedar proses belaka.

2. Meningkatkan pelayanan
client. Bagi mereka yang pekerjaannya lebih mengutamakan melakukan business meeting, maka tentu bisa tepat waktu untuk bertemu dengan client dan dalam keadaan yang fresh, adalah nilai lebih. Virtual Office worker dituntut untuk dapat mengikuti jadwal meeting yang dikehendaki oleh client. Sehingga pada kondisi tertentu, harus berada di kantor terlebih dahulu baru kemudian menemui client di suatu tempat, akan beresiko pada ketepatan waktu dan kesegaran pikiran serta penampilan. Bahkan dengan piranti bergerak semacam smartphone, blackberry ataupun notebook yang dilengkapi modem/datacard, respon kepada client akan dapat lebih cepat.

3. Meningkatkan penghematan waktu.
Seorang pekerja, ketika harus ke suatu tempat untuk menyelesaikan pekerjaannya, maka dengan model mobile working dia bisa mendapatkan keleluasaan untuk mengubah rute (re-route) dan jam perjalanannya yang dikalkulasi dapat lebih hemat waktu tempuh. Ada kalanya, dengan melakukan mobile working, beberapa pekerjaan dapat diselesaikan sekaligus secara lebih cepat. Misalnya bertemu client, mengirimkan proposal, membuat materi presentasi, yang semuanya bisa dilakukan pada lokasi yang diperhitungkan lebih mudah ditempuh.

4. Meningkatkan efisiensi biaya.
Efisiensi juga bisa dilakukan oleh kantor yang menerapkan virtual working bagi sejumlah karyawan pada bagian atau posisi yang memungkinkan untuk itu. Efisiensi tersebut dapat dihitung misalnya pada pemanfaatan jumlah cubical (office space) yang digunakan, termasuk hal terkaitnya semisal akses Internet, daya pendingin ruangan, listrik, ruang parkir kendaraan, perawatan dan sebagainya. Maka sejumlah kantor, dapat mengoptimalkan lahannya atau cubical yang ada. Bagi karyawan yang memungkinkan untuk melakukan Virtual Office working, maka hak untuk menempati cubical-nya sendiri yang privat dan permanen hendaknya ditiadakan. Kantor cukup menyediakan beberapa cubical yang bisa digunakan secara bergantian.


5. Meningkatkan kualitas hidup.
Kualitas kehidupan di sini bisa dalam artian keseimbangan antara kesehatan fisik maupun psikis. Dengan memiliki keleluasaan untuk mengatur jam kerjanya sendiri, yang tentunya tetap mengikuti koridor yang ditentukan, maka karyawan akan dapat mengelola waktunya untuk hal-hal yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan pikirannya. Misalnya dengan menyempatkan diri lebih lama berolahraga atau ke gym sembari menunggu jadwal bertemu client, masih sempat mengantar anak ke sekolah atau menjemputnya, hingga memiliki kesempatan lebih lapang untuk menyelaraskan berbagai aspek kehidupannya, meng-update pengetahuannya dengan menghadiri eksibisi, mengunjungi toko buku dan hal lainnya sebelum atau seusai menyelesaikan pekerjaan secara mobile.


4.2
BlackBerry dan teknologi Push-Mail

Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1999, BlackBerry adalah perangkat genggam nirkabel (wireless handheld device) yang mendukung kemampuan layanan e-mail gegas (push-mail), telepon bergerak, pesan pendek, faksimili Internet, berselancar Internet dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya.

BlackBerry masuk ke pasar pertama kali dengan memfokuskan diri pada layanan push-mail. Teknologi push-email adalah solusi bagi mereka yang bekerja dengan mobilitas tinggi dan harus dapat menerima email dimana saja secara cepat.


Dengan Teknologi Push-mail kita dapat menerima dan mengirim email seperti layaknya menerima dan mengirim SMS. Untuk menerima email kita tidak pelu menggunakan komputer atau laptop tetapi kita masih dapat menggunakan semua layanan email seperti membuka attachment, mengedit attachment dan mengirimkannya kembali. Suatu solusi yang dibutuhkan bagi mereka yang harus merespon dengan cepat email yang diterima. Tentu saja meskipun tidak membutuhkan bandwith yang besar tetapi tetap dibutuhkan suatu koneksi internet wireless. Dimana semakin baik kualitas layanan wireless broadband maka layanan Push-email pun akan berjalan makin efektif.

5. Wireless Broadband dan Lingkungan Hidup

Bagaimana wireless broadband secara positif memberikan efek pada lingkungan hidup? Ada dua poin penting bagaimana wireless broadband dapat berpengaruh positif pada lingkungan hidup. Pertama adalah penggunaan energi alternatif ramah lingkungan untuk suplai energi di industri telekomunikasi sebagai penyedia layanan wireless broadband dan poin kedua adalah bagaimana dengan penggunaan teknologi wireless broadband dapat mengubah cara hidup kuno menuju ke cara hidup yang lebih ramah lingkungan. Selamat datang di Green Telecommunication.


5.1
Penggunaan BTS energi alternatif

Base Transceiver Station atau BTS berfungsi sebagai antarmuka radio antara handphone dengan jaringan telekomuniksi selular. Pada teknologi 3G dan HSDPA antarmuka radio ini disebut dengan Node B. Suatu perusahaan telekomunikasi besar bisa memiliki beribu-ribu BTS dan Node B untuk meng-cover area di seluruh negeri. Operator XL misalnya memilki jumlah BTS mencapai kurang lebih 15.300 ribu buah (sumber : detik) dan setiap BTS disuplai dengan listrik dengan kisaran 6000 watt sampai 13.000 watt tergantung besarnya hardware[1] yang dipasang pada BTS tersebut. Apabila dijumlahkan kebutuhan suplai listrik untuk keseluruhan BTS amatlah besar.

Penggunaan suplai energi alternatif untuk BTS adalah salah satu upaya para pelaku industri telekomunikasi untuk melestarikan lingkungan agar lebih hijau. Beberapa vendor alat telekomunikasi dan operator berlomba-lomba untuk mengimplementasikan BTS menggunakan suplai energi alternatif antara lain dengan menggunakan tenaga surya (solar cell), tenaga angin (wind cell) dan bioenergi. Dengan menggunakan suplai energi alternatif diharapkan BTS tidak lagi membutuhkan suplai energi PLN atau dari BBM pada penggunaan genset sehingga BTS alternatif pun sangat cocok untuk solusi di area terpencil dimana pasokan listrik pun masih sangat susah.


Meskipun BTS energi alternatif pada saat pembangunannya membutuhkan investasi yang lebih mahal daripada dengan model biasa yang dialiri listrik oleh PLN, biaya operasional jauh lebih murah dan lebih ramah lingkungan. Sehingga keuntungannya pun akan sangat terasa beberapa tahun mendatang.


5.2 Wireless Broadband Virtual Office

Secara Global industri IT dan telekomunikasi adalah industri yang paling minim menghasilkan emisi CO2. Tetapi malah sebaliknya industri IT dan Telekomunikasi berpotensial untuk mereduksi hasil emisi CO2 dari industri lainnya asalkan dapat digunakan secara efektif. Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi wireless internet broadband access pada Virtual Office . Dengan menggunakan Virtual Office kita dapat menghemat penggunaan BBM yang digunakan untuk pulang-pergi ke kantor dan tentu saja juga menghemat waktu para pekerja. Hal lain yang dapat dilakukan adalah penghematan Bussiness Travel Subtitution dengan memaksimalkan fasilitas telekomunikasi seperti menggunakan video conferencing.



5.3
Aplikasi LBS (Location Based Service)

LBS adalah suatu aplikasi berbasis lokasi pada handphone. Dengan Aplikasi LBS yang terdapat di handphone kita dapat mengetahui lokasi Hotel, Rumah Sakit, Pos Polisi, Apotek, Swalayan, POM Bensin, Bengkel, ATM, Bandara, Stasiun Kereta, Terminal Bis, Terminal Taksi, Kantor, Mall, Restoran dan Café. Saat ini aplikasi terus dikembangkan untuk informasi lokasi kemacetan, cuaca dan lain-lain. Kemajuan teknologi wireless broadband dan komputasi bergerak terus mendorong kemajuan aplikasi mobile yang bermanfaat, salah satunya aplikasi LBS ini.

Dengan aplikasi LBS maka kita akan mendapatkan informasi data kemacetan, huru-hara, demonstrasi, banjir atau kecelakaan yang dapat menyebabkan kemacetan panjang. Data-data kemacetan dapat diperoleh dari data sensor yang terpasang di ruas-ruas jalan atau data dari Traffic Management System yang dimiliki oleh kepolisian Republik Indonesia atau dari laporan berita. Dengan mengetahui informasi data kemacetan maka pengemudi dapat terhindar dari kemacetan dan dapat tiba di tujuan sesuai waktu yang diperkirakan dan juga menghemat penggunaan emisi BBM. Jadi secara tidak langsung penggunaan aplikasi LBS turut serta dalam menghijaukan lingkungan.


5.6
Mobile Payment

Salah satu upaya pelestarian lingkungan adalah penghematan penggunaan kertas, karena dengan penghematan kertas dapat menghindari penebangan pohon-pohon dan penggundulan hutan. Yang dapat berdampak pada rusaknya ekosistem hutan, dan munculnya bencana banjir, tanah longsor dan lain-lain.


Mobile Payment
adalah salah satu solusi transaksi digital sebagai solusi transaksi biasa yang masih menggunakan uang kertas dan penggunaan kertas untuk bon transaksi. Mobile payments adalah kemampuan mobile user (pengguna telepon) untuk melakukan transaksi untuk mendapatkan jasa atau benda dengan menggunakan telepon selularnya. Produk yang didapatkan dapat berupa jasa atau benda ataupun konten digital. Dengan adanya Mobile Payments pengguna telepon selular akan dimungkinkan untuk melakukan pembayaran menggunakan teleponnya. Pada bagian berikutnya akan dijelaskan secara detil bagaimana melakukan pembelian tiket cinema. Mobile Payment juga dapat digunakan untuk pembelian tiket pertunujukan konser musik, tiket parkir, vending machine pembayaran tol dan lain-lain.

Bagan dibawah ini adalah tiga faktor pembentuk transaksi mobile paymets yaitu Mobile User, operator telekomunikasi dan content provider.


Mobile user
adalah pengguna telepon yang ingin melakukan mobile payments misalnya untuk pembelian tiket atau pemesanan kursi di bioskop. Operator telekomunikasi menyediakan jaringannya dan men-charge pembayaran ke mobile user. Content provider dalam hal ini menyediakan layanan yang dibutuhkan oleh mobile user dan juga menyiapkan jaringan dari aplikasi tersebut. Tidak seperti content provider biasa yang hanya menyediakan konten digital seperti ringtone, wallpapper, games atau kuis content provider yang menyediakan mobile payments harus menyiapkan jaringan ke pihak penyelenggara. Misalnya mobile payments untuk karcis bioskop, maka content provider juga harus terhubung ke sistem ticketing di bioskop.

Dengan mobile payments tiket bioskop dapat dibeli secara online dari handphone. Sehingga tidak perlu lagi antrian panjang untuk mendapatkan tiket film tetapi kenyamanan memilih tempat duduk sesuai posisi yang disukai tetap didapatkan.


Cara melakukan pembelian Tiket Bioskop dengan mobile payments



6. Masa Depan 3G dan 4G di Indonesia


Masa depan teknologi 3G dan 4G di Indonesia sangat menjanjikan. Seperti dipaparkan diatas wireless broadband sebagai salah satu layanan dari teknologi 3G dan 4G tidak hanya berpengaruh di gaya hidup dan kebutuhan hidup masa depan tetapi juga membantu lingkungan hidup dengan mengurangi emisi CO2 dengan aplikasi penggunaan yang tepat.



Tampak pada grafik diatas dengan berkembangnya teknologi selular emisi CO2 pelanggan terus turun. Disinilah terbukti bahwa telekomunikasi berpengaruh positif pada lingkungan. Aplikasi-aplikasi masa depan seperti LBS (Location Based Service), Mobile Payment atau Virtual Office adalah killer apllication masa depan yang terus dikembangkan saat ini. Aplikasi-aplikasi ini diharapkan selain sebagai solusi masa depan juga membantu pelestarian lingkungan hidup. Dan semua aplikasi dapat berjalan baik apabila teknologi 3G dan 4G diimplementasikan secara maksimal.


Referensi


1.
Gunawan Wibisono dan Gunadi Dwi Hantoro, ”Mobile Broadband, Tren Teknologi Wireless Saat ini dan Masa Datang,” Penerbit Informatika, Bandung 2008.

2.
http://donybu.blogdetik.com

3.
www.detik.com

4.
www.wikipedia.org


[1] Setiap 1 BTS 2G biasanya terdiri dari 3 sektor radio base station apabila sebuah radio base station membutuhkan 2000 watt maka 1 BTS 2G membutuhkan sekitar 6000 watt. Apabila terpasang pula Node B maka dibutuhkan 13.000 watt

Sabtu, 13 Desember 2008

Location Based Service, Informasi Berbasis Lokasi Masa Depan

1. Latar Belakang

Telepon selular saat ini menjadi barang yang wajib dibawa saat kita bepergian dari rumah. Dengan kemajuan teknologi saat ini telepon seluler bahkan dilengkapi dengan pemutar MP3, kamera video, radio, bahkan GPS (Global Positioning System). Sehingga menjadikan telepon seluler adalah gadget yang wajib dibawa. Bahkan beberapa orang lebih rela ketinggalan dompet daripada ketinggalan handphone saat bepergian.

Handphone yang dilengkapi dengan GPS memungkinkan pengguna mengetahui posisi diri pengguna di permukaan bumi berdasarkan longitude dan latitude yang didapatkan dari sinyal satelit GPS. Meskipun handphone yang memiliki fasilitas GPS saat ini memang belum banyak tetapi diyakini pada saat mendatang handphone dengan GPS akan beredar banyak di pasaran.

Dengan menggabungkan kemampuan handphone sebagai alat komunikasi baik suara, SMS atau data dan dengan teknologi posisi dari GPS maka kita akan mendapatkan informasi dan Service menurut keberadaan kita dan juga informasi suatu tempat. Informasi ini disebut sebagai Location Based Service atau LBS.

Bayangkan dengan aplikasi LBS yang terdapat di handphone kita dapat mengetahui lokasi Hotel, Rumah Sakit, Pos Polisi, Apotek, Swalayan, POM Bensin, Bengkel, ATM, Bandara, Stasiun Kereta, Terminal Bis, Terminal Taksi, Kantor, Mall, Restoran dan Café. Tetapi tidak hanya terbatas hanya itu, karena juga berfungsi sebagai alat komunikasi kita juga bisa langsung melakukan panggilan ke nomer kontak yang tertera di di program LBS atau langsung mem-browse alamat web yang tertera di program LBS. Bahkan dengan kemampuan radio yang terdapat pada handphone kita langsung bisa mendengarkan radio dari stasiun radio yang tertampil di LBS terdekat kita.

LBS pada handphone adalah konsep aplikasi yang sangat menjanjikan di masa mendatang dimana orang senang melakukan perjalanan ke tempat-tempat baru dan langsung mendapatkan semua informasi lokasi di LBS aplikasi ini. Bukankah Indonesia adalah negara tujuan pariwisata? Kenapa tidak kita memberikan pelayanan tebaik dalam informasi ke turis yang datang ke Indonesia.

2. Perkembangan Teknologi Jaringan selular

Teknologi Jaringan selular berevolusi dari analog menjadi sistem digital dan dari circuit switching menjadi teknologi packet switching. Evolusi teknologi selular terbagi menjadi beberapa generasi yaitu generasi pertama (1G), generasi kedua (2G/2.5G), generasi ketiga (3G/3.5G) dan generasi terakhir adalah 4G. Teknologi selular generasi pertama masih berbasis teknologi analog tetapi seiring dengan perkembangan dan peningkatan jumlah pengguna telekomunikasi maka teknologi digital mulai diterapkan mulai dari penyandian digital sampai penggunaan sirkuit digital untuk mendukung kecepatan dan kehandalan sistem telekomunikasi. Berikut ini deskripsi dari setiap teknologi jaringan selular

  • 1G : AMPS (Advanced Mobile Phone System) di Amerika Utara, TACS (Total Access Communication System) di UK dan NTT (Nippon Telegraph & Telephone) di Jepang semuanya masih menggunakan teknologi analog. Pada generasi pertama hanya menggunakan teknik FDMA (Frequency Division Multiple Access) dimana setiap user akan dialokasikan frequensi yang berbeda. Karena tingkat keamanan yang rendah dan alokasi frekuensi yang terbatas dari sistem generasi pertama ini tetapi di sisi lain jumlah pengguna semakin banyak maka munculah generasi kedua atau teknologi GSM sebagai solusinya.
  • 2G : GSM (Global System for Mobile Communication), CDMA2000 (Code Division Multiple Access 2000), HSCSD (High Speed Circuit Switched Data Technology). Teknologi GSM mengkombinasikan antara teknik TDMA (Time Division Multiple Access) dan teknik FDMA (Frequency Division Multiple Access). GSM menggunakan frequency carrier selebar 200 KHz. Pada Akhir tahun 2003 pengguna jaringan seluler GSM di seluruh dunia telah mencapai 1 milyar.
  • 2.5G : GPRS (General Packet Radio System), EDGE (Enhanced Data Rate for GSM Evolution). Dengan teknologi GPRS memungkinkan akses internet dilewatkan melalui mobile telephone.
  • 3G : UMTS (Universal Mobile Telephone Standard). Sistem standar 3G yang dipakai di Indonesia menggunakan teknologi WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access) dimana dengan teknologi ini memungkinkan kecepatan data mencapai 384 Kbps.
  • 3.5G : HSDPA (High Speed Downlink Packet Access). Pengembangan dari teknologi 3G yang memungkinkan kecepatan data sampai 8 – 10 Mbps.
  • 4G : WiMAX dan LTE

Pada Teknologi 4G akan berbasis IP yang mampu mengintegrasikan sistem-sistem serta jaringan-jaringan yang ada. Kecepatan akses yang dapat diberikan pada teknologi 4G ini dapat mencapai kisaran antara 100 Mbps sampai 1 Gpbs, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan dengan QoS (Quality of Service) yang terjamin dengan baik, sistem keamanan yang terjamin dan penyampaian informasi yang real time di mana pun dan kapan pun.

Teknologi 4G diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan aplikasi nirkabel seperti MMS, video chatting, mobile TV, High Definition TV (HDTV), Serta Digital Video Broadcasting (DVB), serta pelayanan standar seperti suara yang lebih jernih dan jelas pada saat yang bersamaan (real-time system).

WiMAX atau LTE?

WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) atau LTE (Long Term Evolution) pada prinsipnya kedua teknologi tersebut dirancang untuk mendukung layanan multimedia broadband serta mendukung mobilitas yang tinggi serta dengan basis jaringan berbasis IP. Secara teknologi keduanya menggunakan OFDM/OFDMA, AMC serta MIMO guna untuk meningkatkan kapasitas, efisiensi spektrum serta kualitasnya. Jadi kedua teknologi ini hampir dapat dikatakan sebanding serta telah memiliki kemampuan dalam menjamin kualitas layanan (QOS) yang baik, yang membedakan hanya dalam implementasinya diusung oleh kelompok yang berbeda. WiMAX dikembangkan oleh WiMAX forum sedangkan LTE dikembangkan oleh 3GPP. WiMAX berkembang dari operator komunikasi data sedangkan LTE merupakan evolusi dari operator seluler 3G yang mengusung komunikasi berbasis voice dan data. Pada awalnya WiMAX dirancang untuk memenuhi akses wireless untuk komunikasi data kecepatan tinggi dengan jangkuan yang luas, tetapi kini WiMAX juga dapat untuk komunikasi VOIP dan multimedia.

Berikut Tabel Perbandingan Antara WiMAX dan LTE

Dengan makin berkembangannya kecepatan data melalui jaringan selular secara tidak langsung akan mendorong kemajuan layanan LBS. Bahkan LBS dapat menjadi killer application yang menjanjikan di masa mendatang. Karena semua informasi berbasis lokasi dapat dengan cepat dan informatif berada di tangan pengguna aplikasi. Tentu kesemua itu didukung dengan performa mobile internet yang makin cepat dan stabil dan kesemua itu dapat terealisasi apabila teknologi 3G dan 4G diimplementasikan secara maksimal.

Bahkan dengan adanya implementasi 4G wireless broadband baik menggunakan teknologi WiMAX atau LTE nantinya maka Video on demand berbasis lokasi bukan hal yang tidak mungkin. Sebagai contoh kasus Video On Demand di suatu lokasi pariwisata sehingga wisatawan yang berkunjung langsung mendapatkan semua informasi berupa video tempat wisata yang dikunjungi atau video review menu favorit dari restoran yang kita kunjungi.

Maka semakin berkembangnya teknologi jaringan nirkabel akan mendorong kemajuan layanan LBS juga.

3. Location Based Service

LBS atau Location Based Service adalah layanan informasi dan hiburan berupa informasi geografi yang diakses mengunakan telepon seluler melalui koneksi jaringan selular. Yang termasuk dalam layanan LBS antara lain untuk mengetahui posisi tempat tertentu dan akses menuju tempat tersebut. Misalkan untuk mengetahui lokasi ATM terdekat, mengetahui posisi kemacetan sehingga bisa terhindar dari macet, mengetahui informasi cuaca di tempat tertentu atau undangan berdasarkan lokasi, pesanan jemput taxi berdasarkan lokasi dan layanan-layanan lainnya.

Beberapa metode dapat digunakan untuk mengetahui posisi diri yang digunakan dalam layanan LBS :

  • Menggunakan handphone yang terdapat fasilitas GPS. GPS menggunakan konsep trilateration yaitu menggunakan minimal tiga sinyal dari satelit GPS untuk mengetahui posisi di permukaan bumi. Meskipun baru sedikit jenis handphone yang terdapat fasilitas GPS tetapi keakuratan GPS menjadikan nya sangat cocok untuk Layanan LBS.
  • GSM Cell Based, yaitu menggunakan triangulation sinyal dari BTS-BTS yang menserving mobile phone. Metode ini menggunakan teknik TDOA atau EOTD untuk mengetahui posisi handphone.
  • Near LBS, dengan metode ini memungkinkan seseorang dengan sebuah aplikasi mengakses informasi bergantung dari jaringan yang tersedia disekitar pengguna. Contohnya menggunakan jaringan Bluetooth, WLAN, RFID yang lingkup cakupan jaringannya kecil.

Dari ketiga metode tersebut yang akan digunakan adalah handphone yang terdapat fasilitas GPS dikarenakan kemudahannya dan akurasi GPS untuk mengetahui posisi diri.

4.Beberapa Aplikasi Location Based Service

Aplikasi LBS menggunakan program Java J2ME yang terkoneksikan dengan server yang menyimpan data-data geografis. Berikut ini detail aplikasi-aplikasi LBS

Dimanakah saya ?

Dimanakah Saya adalah aplikasi LBS untuk mengetahui posisi diri kita dengan data yang didapatkan dari GPS dengan menggunakan telepon kita. Selain itu dengan menggunakan aplikasi ini kita dapat mencari posisi Hotel, Rumah Sakit, Pos Polisi, Apotek, Swalayan, POM Bensin, Bengkel, ATM, Bandara, Stasiun Kereta, Terminal Bis, Terminal Taksi, Kantor, Mall, Restoran dan Café terdekat sekaligus alamat, nomer kontak dan alamat web yang bisa langsung diakses melalui aplikasi ini.





Bagaimana saya kesana?

Bagaimana saya adalah aplikasi LBS untuk mengetahui rute tercepat menuju ke suatu tempat dari posisi kita saat ini. Terdapat garis penunjuk jalan yang semestinya kita lalui apabila menggunakan kendaraan pribadi. Dan apabila menggunakan kendaraan umum maka aplikasi ini akan menyarankan rute bis yang harus dinaiki dan apabila menggunakan jasa taksi maka akan muncul perkiraan biaya argo yang harus dibayarkan.Canggihnya dengan aplikasi ini kita dapat memesan taksi dari posisi kita saat ini sehingga perusahaan taksi yang telah dilangkapi aplikasi GIS akan datang langsung ke posisi kita saat ini.







Laporan Kemacetan dan Cuaca

Dengan aplikasi LBS maka kita akan mendapatkan informasi data kemacetan, huru-hara, demonstrasi, banjir atau kecelakaan yang dapat menyebabkan kemacetan panjang. Dengan aplikasi LBS ini pula kita akan mendapatkan keadaan cuaca di suatu tempat. Data-data kemacetan dapat diperoleh dari data sensor yang terpasang di ruas-ruas jalan, data dari Traffic Management System yang dimiliki oleh kepolisian Republik Indonesia atau dari laporan berita. Dengan mengetahui informasi data kemacetan maka pengemudi dapat terhindar dari kemacetan dan dapat tiba di tujuan sesuai waktu yang diperkirakan.






Undangan

Aplikasi Undangan memungkinkan pengguna untuk mengirimkan undangan (pernikahan, ulang tahun, opening ceremonial) dengan informasi posisi tempat acara akan dilangsungkan. Informasi posisi tempat acara berupa longitude latitude yang akan dikirimkan bersama dengan undangan digital. Sehingga tamu undangan dapat dengan mudah menuju lokasi acara dengan bantuan aplikasi LBS ini.





Iklan

Aplikasi Iklan memungkinkan setiap Restoran, Hotel, Mall, Pertokoan, Swalayan, Distro, Outlet, Cafe maupun event organizer dapat beriklan di aplikasi ini. Iklan akan muncul saat user mengakses aplikasi ini dan berada dekat dengan pemasang iklan. Setiap Hotel, Mall, Pertokoan, Swalayan, Distro, Outlet, Cafe yang posisinya terpetakan dalam aplikasi ini dapat mengiklankan produk terbarunya dalam bentuk kata-kata, gambar atau berupa video streaming. Target pasar pengiklan adalah user di sekitar pemasang iklan sehingga target pengiklan lebih terarah dan memudahkan konsumen untuk mendapatkan barang/jasa yang diiklankan.







Lowongan Kerja

Aplikasi Lowongan Kerja adalah layanan informasi lowongan kerja yang diiklankan oleh perusahaan yang mencari tenaga-tenaga profesional untuk bergabung dengan perusahaannya. Keuntungan bagi perusahaan yang beriklan, dengan lowongan kerja berbasis lokasi ini diharapakan mendapatkan pekerja yang memiliki rumah dekat dengan lapangan pekerjaan.Dari sisi pekerja waktu yang dia tempuh dari rumah ke tempat bekerja lebih cepat karena jaraknya dekat. Sebagai contoh di kota Jakarta yang penuh dengan kemacetan, waktu tempuh bagi pekerja berangkat dari rumah ketempat bekerja rata-rata tiga jam per orang. Bahkan seseorang yang memiliki rumah di jakarta pun akhirnya harus rela kost dekat dengan kantor karena untuk penghematan biaya transportasi dan waktu tempuh. Diharapkan dengan aplikasi ini pekerja dapat memiliki pekerjaan yang diinginkannya dekat dengan tempat tinggal.


5.Implementasi Location Based Service

Aplikasi LBS sudah mulai diterapkan di beberapa operator luar negeri dan juga operator di Indonesia. Berikut review aplikasi LBS di operator-operator besar di dunia telekomunikasi.

Vodafone sebagai operator telekomunikasi terbesar yang berpusat di Inggris beroperasi di 25 negara, memiliki jaringan partner di 42 negara, dan memiliki 260 juta pelanggan di seluruh dunia pastinya memiliki value added service yang ditawarkan kepada pengguna selain layanan suara dan layanan data. Dari official webnya www.vodafone.com menawarkan suatu produk untuk solusi navigasi yang disebut Vodafone Navigator. Untuk dapat menggunakan layanan Vodafone Navigator harus menggunakan mobile phone yang terintegrasi GPS. Peta tidak tersimpan di dalam handphone tetapi didownload berdasarkan permintaan navigasi sehingga informasi dalam peta selalu up to date. Dengan menggunakan aplikasi ini beberapa keuntungan yang diperoleh antara lain; Rute tercepat, tanda apabila terdapat kemacetan, peta yang selalu update, memungkinkan kita untuk mencari point of interest, dan peta eropa untuk navigasi yang lengkap.

XL telah meluncurkan layanan berbasiskan LBS (Location Based Services) yang memungkinkan pengguna XL mendapatkan informasi lokasi (ATM, Bengkel, Rumah sakit, SPBU & Pos Polisi), Info kondisi lalu lintas dan info daerah rawan yang terdekat .Layanan berbasis LBS ini terus diperkaya dengan layanan-layanan baru yang inovatif dan variatif, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan mobilitas pengguna XL. Layanannya adalah Where R U (XL Fun). Safe Trip (XL Travel), I Near U (XL Directory). XL memberikan kepada pelanggannya layanan informasi lokasi terdekat (I Near U) untuk ATM/Bank/SPBU dan lain lain. Kita dapat juga mengetahui dimana saat ini anak atau orang terdekat kita sedang berada (Where R U) dengan memberikan informasi lokasi terdekat dengannya. Disamping itu, dengan menggunakan layanan SafeTrip, kita dapat memonitor perjalanan buah hati kita misal saat pulang dari kantor menuju rumah. Sayangnya layanan ini masih menggunakan cell id sehingga keakuratan datanya masih kurang dibandingkan data posisi melalui GPS.

6.Agar LBS Dapat Sukses

Teknologi LBS adalah teknologi yang baru dan juga business opportunity baru di pasar Indonesia. Dan semua yang baru harus mendapat pengakuan dari pasar sebelum kesuksesan diraih, dan dipercayai oleh pasar bahwa teknologi ini dapat mempermudah hidup. Jadi bagaimana agar bisa sukses kuncinya adalah kualitas produk yang bagus. Kualitas apa sajakah itu? Berikut poin-poin kualitas yang harus dipenuhi agar layanan LBS dapat sukses :

  • Kehandalan program aplikasi LBS. Baik itu JAVA program di sisi user maupun di sisi server penyedia layanan LBS harus handal agar kualitas layanan terjamin. Hal lain di sisi perangkat untuk mendukung layanan ini handphone pengguna harus mendukung JAVA dan juga terintegrasi GPS.
  • Ketersediaan dan keakuratan informasi yang diberikan. Makin lengkap informasi yang diberikan maka tingkat kepuasan pengguna pun meningkat. Selain menyediakan data-data yang lengkap, baik itu point of interest atau data kemacetan dan lain-lain, data juga harus update sesuai keadaan sebenarnya.
  • Kehandalan konektivitas ke jaringan. Karena tergantung dengan teknologi wireless broadband maka kehandalan jaringan wireless yang termasuk didalamnya jangkauan yang luas, kehandalan untuk dapat mengakses jaringan (accessibility), kemampuan pengguna untuk tetap berada dalam layanan yang baik (retainability), kemampuan mobilitas pengguna dan tetap berada dalam layanan yang baik (integrity) dan juga kecepatan konektivitas data agar pengguna dapat dengan cepat memperoleh informasi.
  • Kemudahan bagi pengguna untuk menggunakan aplikasi ini. Layanan LBS harus secara mudah dapat digunakan baik oleh remaja bahkan sampai orang tua sekalipun.
  • Edukasi kepada masyarakat. Pengenalan teknologi baru kepada masyarakat awam sangat penting. Dimana dengan teknologi ini masyarakat dapat merasakan manfaatnya dan dapat mengatasi masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari.
7.Kesempatan Bisnis Masa Mendatang

Teknologi LBS selain memberikan informasi lokasi yang sangat berguna bagi user mobile phone tetapi juga akan memberikan keuntungan bagi operator selular. Dengan asumsi digunakan oleh 50% pengguna telepon selular maka 50 juta penduduk indonesia menggunakan layanan ini. Teknologi LBS dapat digunakan sebagi media beriklan dengan target pasar pengguna layanan ini. Dengan adanya sistem iklan berbasis lokasi memudahkan bagi konsumen untuk mendapatkan barang atau jasa yang diiklankan.

Karena bukan iklan sekali tonton seperti tayangan iklan di televisi tetapi lebih mengarah pada media informasi digital maka segmen pengiklan tidak terbatas hanya perusahaan-perusahaan besar saja tetapi juga individu/personal. Misalkan seperti iklan jual-beli/sewa rumah, kendaraan, tanah dll.

Sebagian besar perusahaan media informasi digital dapat maju besar karena memberi informasi dan menjual iklan. Seperti www.detik.com kalau kita lihat tampilan awalnya penuh dengan iklan tetapi hampir semua pengguna internet kantoran mengakses informasi dari www.detik.com. Ataupun web pencari yang ditemukan oleh Larry Page dan Sergey Brin, mahasiswa doktor Jurusan IT di Stanford University, Google, mendapatkan keuntungan dari iklan. Pada awalnya banyak orang yang tidak tahu bagaimana www.google.com dapat begitu besarnya dan suksesnya. Google menampilkan iklan apabila iklan tersebut sesuai dengan pencarian kata yang diketikan. Dan muncul di jendela samping kanan dengan judul Sponsored Links. Google juga men charge pemasang iklan sesuai dengan jumlah klik pengunjung yang meng klik iklan yang terpasang di Google. Benar-benar cara yang cerdas sebagi media informasi. Dan inilah saatnya era baru dalam bidang advertising yaitu menggunakan media informasi berbasis lokasi.