Selasa, 25 Maret 2014

STRATEGI OPTIMALISASI BUSINESS INCUBATOR DALAM KAITANNYA MENUMBUHKAN JIWA ENTREPRENEURSHIP MAHASISWA DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS

LATAR BELAKANG

Dalam artikel yang ditulis oleh bisnis Indonesia jumlah entrepreneur melonjak tajam dari 0,18 % pada tahun 2009 menjadi 1,56% pada Januari 2012. Pertumbuhan 1,56% tersebut adalah hasil hitung-hitungan dari Deputi bidang Pengkajian Kemenkop dan UKM berdasarkan data dan kriteria yang ditetapkan oleh BPS sebagai lembaga pemerintah yang dipercaya dan kompeten. Pemerintah mentargetkan Indonesia mencapai 2% entrepreneur pada tahun 2014. Dimana angka 2% entrepreneur dapat dikatakan sebagai batas suatu negara disebut negara maju.

Akan tetapi indonesia masih tertinggal jauh apabila dibandingkan dengan negara Asia lainnya seperti China dan Jepang dengan jumlah entrepreneurship 10% dari total populasi. Malaysia 5% dan Singapura 7%. Terlebih lagi Amerika, lebih dari 12% penduduknya menjadi entrepreneur.

Salah satu pendorong peningkatan entrpreneurship adalah dengan kampanye entrepreneurship di lingkungan universitas. Hal ini disebabkan karena universitas merupakan strata tertinggi dalam  pendidikan, dan diharapkan dapat menghasilkan bisnis-bisnis baru yang kreatif, inovatif, beretika dan berdaya saing tinggi.

Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah membuat Business Incubator. Dibutuhkan Business Incubator dikarenakan proses tahap-tahap awal dalam  membuat bisnis adalah proses yang sulit. Dan banyak perusahaan-perusahaan bangkrut di awal-awal tahun karena kurangnya pengetahuan strategi untuk berbisnis.

Business Incubator adalah perusahaan / lembaga yang memberikan suatu program yang didesain untuk membina dan  mempercepat keberhasilan pengembangan bisnis melalui rangkaian program permodalan yang diikuti oleh dukungan kemitraan / pembinaan elemen bisnis lainnya dengan tujuan menjadikan usaha tersebut menjadi perusahaan yang profitable, memiliki pengelolaan organisasi dan keuangan yang benar, serta menjadi perusahaan yang sustainable, hingga akhirnya memiliki dampak positif bagi masyarakat.

Manfaat dengan didirikannya Business Incubator di lingkungan kampus antara lain adalah :
a. Akses dan bantuan permodalan
b. Membuka jaringan yang terkait dan dapat membantu perkembangan usaha tersebut
c. Pengembangan strategi pemasaran (marketing)
d. Membantu dalam manajemen akuntansi / keuangan
e. Mentoring dan pelatihan bisnis
f. Manajemen pengelolaan perusahaan dan budaya perusahaan
g. Memberi pengenalan dan penekanan atas etika bisnis
h. Memberikan informasi mengenai industri bisnis terkait secara umum
i. Membantu hal-hal yang berterkaitan dengan regulasi

Fungsi Business Incubator pada dasarnya adalah suatu bagian dari progran kemitraan untuk mengembangkan bisnis bersama-sama, dengan tujuan menjadikan usaha tersebut menjadi suatu bisnis yang nyata dan berkembang sesuai dengan visi dari perusahaan tersebut.
RUMUSAN MASALAH

Solusi untuk meningkatkan presentasi entrepreneurship di Indonesia adalah mengembangkan Business Incubator di kampus-kampus. Dari pengamatan penulis banyak sekali pihak-pihak swasta yang mengembangkan Business Incubator secara profesional antara lain Project Eden (eden.co.id), Batavia Incubator (batavia-incubator.com), Kinara Indonesia (kinaraindonesia.com) dan banyak perusahaan-perusahaan inkubator lainnya yang bermunculan. Yang menurut kacamata penulis bahwa Business Incubator akan lebih baik apabila langsung menempel pada institusi kampus. 


 Masih banyak sekali kampus-kampus lain yang belum memiliki Business Incubator dan kalaupun ada pemanfaatan dari Business Incubator belum  maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan program Business Incubator yang baik bagi kampus-kampus yang belum memiliki dan optimalisasi Business Incubator bagi kampus-kampus yang sudah memiliki. 



PERTANYAAN PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat menjawab beberapa pertanyaan berikut :
a. Apakah mahasiswa sudah mengetahui fungsi dan manfaat Business Incubator di lingkungan kampusnya?
b. Apakah Business Incubator sudah dilaksanakan secara optimal di lingkungan kampus?
c. Bagaimana konsep Business Incubator yang dapat mendukung entrepreneurship di lingkungan kampus?
d. Apakah mahasiswa sudah memanfaatkan sepenuhnya Business Incubator di lingkungan kampus?
e. Pelatihan, kegiatan dan fasilitas apa saja yang diinginkan oleh mahasiswa untuk dapat disediakan oleh Business Incubator?

MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dari penelitian ini antara lain :
a. Dengan adanya pedoman untuk optimalisasi inkubator bisnis pihak universitas tidak ragu lagi untuk mendirikan Business Incubator yang pada akhirnya akan mendorong minat-minat entrepreneurship pada mahasiswa dan akan akan meningkatkan jumlah entrepreneur secara global di Indonesia.
b. Unit analisis penelitian ini adalah lingkungan kampus atau universitas yang dapat diartikan dengan adanya Business Incubator di universitas, universitas sebagai pusat riset akan memiliki riset-riset aplikatif yang dapat langsung dimanfaatkan oleh pihak industri, tentunya disamping basic research yang harus terus dilaksanakan.
c. Dengan adanya Business Incubator yang baik akan berkembang Link and Match antara universitas dengan dunia industri.

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Memberikan masukan suatu konsep perencanaan Business Incubator dan optimalisasinya bagi universitas
b. Menganalisa dan mengoptimalkan Business Incubator yang sudah ada di kampus
c. Mendorong munculnya Business Incubator baru. Dengan adanya perencanaan Business Incubator yang tepat maka akan berfungsi juga sebagai :
i. Fasilitator bagi mahasiswa yang ingin melakukan bisnis
ii. Wadah kemunculan ide-ide kreatif baru
iii. Wadah bertemunya antara investor dan creator product
iv. Sebagai think tank produk-produk made in Indonesia

METODE RISET

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang dapat digunakan untuk optimalisasi Business Incubator yang sudah ada dan dapat digunakan sebagai dasar perencanaan pembuatan Business Incubator di kampus-kampus yang belum memiliki.
Unit analisis penelitian ini adalah mahasiswa dalam sebuah lingkungan kampus, universitas dan lembaga-lembaga lain baik pemerintah maupun swasta sebagai penyelenggara Business Incubator. Penelitian ini dilaksanakan di beberapa universitas-universitas di Indonesia dan juga lembaga-lembaga pemerintahan maupun swasta yang memiliki Business Incubator. Periode penelitian dan penulisan laporan penelitian dilakukan dalam kurun waktu satu setengah tahun.

Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan  dua macam data, yaitu :
a. Data primer merupakan data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer ini dapat berupa wawancara, observasi, survei, dan lain sebagainya. Data primer untuk penelitian ini berasal dari wawancara terhadap mahasiswa, terhadap pihak manajemen Business Incubator yang sudah berjalan, dan juga terutama pihak kampus yang mempunyai wewenang untuk menyelenggarakan Business Incubator di kampusnya.
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder dapat berupa bukti, catatan, atau  laporan historis yang tersusun dalam arsip (data dokumenter) baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data-data yang dikumpulkan sebagai acuan penelitian antara lain :
i. Informasi mengenai keberhasilan pelaksanaan Business Incubator di luar negeri terutama di negara-negara maju
ii. Implementasi Business Incubator di Indonesia
iii. Data laporan kegiatan dan Key Performance Indicator dari Business Incubator yang ada di Indonesia




 DAFTAR PUSTAKA
  1. http://en.wikipedia.org/wiki/Sustainable_business (diakses pada 17 Maret 2014, pukul 08.00 WIB)
  2. http://en.wikipedia.org/wiki/Triple_bottom_line (diakses pada 17 Maret 2014, pukul 10.00 WIB)
  3. http://kinaraindonesia.com/bisnis-inkubator/ (diakses pada 19 Maret 2014, pukul 09.00 WIB)
  4. Kurniansyah, Arifandy. (2013). Rencana Bisnis Kemasan i-PACK. Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada. Thesis.
  5. Osterwalder, Alexander. Pigneur, Yves. and Tucci, C. (2005). Clarifying Business Models: Origins, Present and Future of The Concept. Communication of AIS. Page 32.
  6. Osterwalder, Alexander. Pigneur, Yves. (2012). Business Model Generation. Jakarta: Penerbit Elexmedia Komputindo.
  7. Wardhana, Lingga. Makodian, Nuraksa. (2010). Technopreneur. Jakarta: Penerbit Elexmedia Komputindo.

1 komentar:

Lina Gozali mengatakan...

Saya juga mendalami hal yang sama dengan anda...untuk study S3..

bisakah saya bertemu dengan anda?

thanks