Senin, 19 Oktober 2015

RESENSI BUKU : Titian Menggapai Ekonomi Kesejahteraan, Jalan Panjang dari Bulaksumur oleh Kafe (Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi) angkatan 78




Selamat atas dilaksanakannya Munas Pertama KAFEGAMA (Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada) yang diadakan di Grha Sabha Pramana 10 Oktober 2015. Dan selamat atas terpilihnya Pak Sapto Amal Damandari, alumni 1975, sebagai Ketua Umum KAFEGAMA periode 2015-2018.

Yang menarik dari Acara Munas kemaren adalah adanya peluncuran buku Titian Menggapai Ekonomi Kesejahteraan, Jalan Panjang dari Bulaksumur yang dibuat oleh Kafe angkatan 78 (Angkatannya Pak Wihana Kirana, Dekan FEB UGM). Dalam buku ini terdapat 3 bagian yang terdiri dari 25 judul tulisan yang ditulis oleh 25 orang alumni. Bagian pertama tentang Ekonomi Kesejateraan dan Kesejahteraan Ekonomi, Bagian kedua Titian Menuju Indonesia Berkesejahteraan Berbagai Pandangan Kafe 78 dan Bagian ketiga Pengalaman dan Harapan.

Dari beberapa tulisan yang bagus-bagus tersebut ada beberapa tulisan yang menarik perhatian saya, antara lain tulisan yang berjudul "Ekonomi Kerakyatan vs Neoliberalisme" dan "A New Approach On Economics Theory."

Dalam tulisan berjudul "Ekonomi Kerakyatan vs Neoliberalisme" yang ditulis oleh Revrisond Baswir diceritakan bagaimana Neoliberalisme lahir dan bagaimana perbedaannya dibandingkan Ekonomi Kerakyatan. Neoliberalisme yang lahir di Jerman pada 1932 merupakan upaya pembaruan terhadap ajaran ekonomi pasar liberal (liberalisme) yang diperkenalkan oleh Adam Smith pada 1776. Adam Smith mengungkapkan bahwa pasar liberal (liberalisme) lebih canggih dibandingkan dengan sistem-sistem ekonomi yang lain. Menurut Smith, dalam sistem ekonomi pasar terdapat tangan gaib (the invisible hand) yang senantiasa mengatur keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Sebab itu, campur tangan negara dalam sistem ekonomi pasar tidak diperlukan sama sekali.

Dalam neoliberalisme, yang lahir sebagai reaksi terhadap terjadinya depresi besar pada 1929 itu, campur tangan negara dalam perekonomian diundang kembali, yaitu untuk menertibkan bekerjanya ekonomi pasar (Hatta, 1959). Tiga prinsip Neoliberalisme :
(1) Tujuan utama ekonomi neoliberal adalah pengembangan kebebasan individu untuk bersaing secara bebas-sempurna di pasar
(2) Kepemilikan pribadi terhadap faktor-faktor produksi diakui
(3) pembentukan harga pasar bukanlah sesuatu yang alami, melainkan hasil dari penertiban pasar yang dilakukan oleh negara melalui penertiban undang-undang (Giersch, 1961)

Dalam tulisan oleh Revrisond Baswir tersebut diungkapkan bahwa ekonomi kerakyatan pada dasarnya adalah antitesis dari neoliberalisme karena terdapat perbedaan yang mencolok diantara keduanya. Dimana dijelaskan tiga prinsip yang menjadi pedoman kerja ekonomi kerakyatan adalah sebagai berikut :
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai oleh negara
(3) Bumi, air, dan segala kekayaan yang terkandung didalamnya harus dikuasai oleh negara dan dipergunakan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

Dalam tulisan tersebut juga disebutkan subversi-subversi atau pembelokan yang dilakukan dari zaman kolonial Belanda untuk menghambat pelaksanaan sistem ekonomi kerakyatan di Indonesia. Di akhir tulisan juga disebutkan bagaimana tindakan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang yang perlu dilakukan untuk memastikan kebangkitan kembali ekonomi kerakyatan.

Tulisan kedua yang akan saya singgung adalah tulisan berjudul "A New Approach On Economics Theory" ditulis oleh R Maryatmo memperbandingkan motivasi yang menggerakkan kegiatan ekonomi. Pertama adalah motivasi selfish yang diteorikan oleh Adam Smith. Adam Smith mengatakan bahwa jika semua orang melakukan kepentingan masing-masing (selfish), maka semua kegiatan ekonomi yakni produksi, distribusi, dan konsumsi akan berjalan dan tercapai dengan sendirinya. Jika semua orang mengejar kepentingan masing-masing, maka mekanisme pasar dan invisible hand akan berjalan dengan sendirinya.

Ada beberapa kelemahan dari mekanisme pasar bebas akibat Motivasi Selfish yang menjadi penyebab munculnya Altruisme. Antara lain adanya kasus eksternalitas. Yang disebut eksternalitas adalah ketika terjadi seseorang mengalami akibat secara positif maupun negatif, dari sesuatu yang bukan disebabkan bukan oleh perbuatannya sendiri. Sebagai contoh tetangga yang memelihara burung kenari juara. Tetangga tersebut tanpa harus bersusah payah memberi makan burung, dan membeli burung kenari dengan harga mahal setiap hari dapat menikmati suara burung kenari yang indah. Kasus lain bahwa kegiatan ekonomi tidak hanya digerakkan oleh kepentingan pribadi tetapi juga digerakkan oleh kekuatan cinta kepada orang lain, dan memberikan diri kepada orang lain. Tentu tidak mudah menjelaskan keuntungan ekonomi yang diperoleh oleh orang tua untuk bersusah payah membiayai anaknya sekolah setinggi-tingginya, dan memberi modal untuk usaha untuk masa depan mereka. Apakah ada jaminan anak-anak nanti juga akan membalas budi orang tuanya? Mengapa risiko ekonomi yang sangat besar itu diambil oleh para orang tua?

Di akhir tulisannya R Maryatmo menjelaskan bagaimana Altruisme yang bersifat kebangsaan atau demi bangsa dan negara adalah energi dan daya dorong untuk produktivitas yang menghasilkan kemakmuran bersama lebih tinggi.

Tentunya selain dua tulisan diatas masih ada tulisan-tulisan menarik lainnya buah karya Kafe 78.

oleh

Lingga Wardhana

1 komentar:

Syafitri mengatakan...

Salam kenal Saya KI DI MALAYSIA
Maaf sebelumnya jika lewat Tempat ini saya menceritakan kisah hidup saya niat saya hanyalah semata ingin berbagi tapi semua tergantung Anda percaya atau tidak yg jelasnya inilah kenyataannya...
Syukur alhamdulillah kini saya bisa menghirup udara segar di indonesia karnah sudah sekian lama saya ingin pulang ke kampung halaman namun tak bisa sebab,saya harus bekerja di negri orang (Arab Saudi) karna ada hutang yang harus saya bayar di majikan yaitu 257 juta untuk uang indo namun saya tidak pusing lagi sebab kemaring saya di berikan Info oleh seseorang yang tidak saya kenal,katanya kalau mengalami kesulitan Ekonomi,Terlilit hutang silahkan minta bantuan sama
KI BARONG di Nomor telfon 0852 8895 8775 di jamin bantuan beliau 100% …
Atau,>>KLIK DISINI UNTUK INFO BANTUAN KI BARONG<<
BANTUAN DARI KI BARONG
1.PESUGIHAN
2.TOGEL
3. DANAH GHAIB
4.PENGGANDAAN UANG
5.UANG BALIK
6.PEMIKAT
7.PENGLARIS BISNIS (Jualan,Tokoh,warung)
8.PERLANJAR DALAM BERBAGAI HAL
Jadi saya beranikan diri menghubungi beliau dan menyampaikan semua masalah saya dan alhamdulillah saya bisa di bantu,kini semua hutang saya sama majikan di Saudi semua bisa terlunasi dan punya modal untuk pulang kampung,,,,
Jadi buat yang pengen seperti saya silahkan hubungi KI BARONG di nomor 0852 8895 8775 Anda tidak usah ragu akan adanya penipuan atau hal semacamnya sebab saya dan yg lainnya sudah membuktikan keampuhan bantuan beliau kini giliran Anda memilih jln pintas buat masalah Anda.