Kamis, 22 Agustus 2013

GBE Natural Environment : Solusi Smart Electric Grid untuk Penghematan Listrik Rumah Tangga



Topik
Green Technology, Startup Business, Natural Environment

Pendahuluan
Banyak para pemula bisnis yang mengalami kebingungan saat memasuki bidang bisnis. Beberapa orang tidak memilki ide sama sekali bisnis bidang apa yang akan dimasukinya. Atau beberapa orang sudah memilki ide untuk memulai bisnis tetapi tidak tahu harus memulai darimana. Dalam memulai suatu bisnis kreatifitas sangat menentukan apakah produk yang dihasilkan akan menjadi booming atau bahkan biasa-biasa saja. Tetapi di sisi lain ide cemerlang tanpa kemanfaatan yang tinggi bagi masyarakat akan membuat produk atau jasa yang kita hasilkan tidak terlalu bernilai. Oleh sebab itu ide yang bagus dan bernilai tinggi apabila kita bercermin dari permasalahan-permasalahan yang terjadi dari lingkungan sekitar kita. Lingkungan kita alam Idonesia adalah salah satu hal yang perlu sebesar-besarnya diselamatkan bukanlah sesuatu yang perlu dieksploitasi sebesar-besarnya bagi keuntungan segelintir oknum. Mengindentifikasi permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar kita adalah salah satu cara untuk mendapatkan ide bisnis. Berikut contoh-contoh permasalahan yang menjadi problem utama saat ini yang berkaitan dengan penggunaan energi dan isu lingkungan :



  • Energi tak terbarukan seperti minyak bumi dan batubara yang mulai menipis.
  • Polusi di kota-kota besar seperti Jakarta baik polusi air, polusi udara dan polusi suara.
  • Pemanasan global yang mengakibatkan cuaca menjadi tidak menentu dan kemarau berkepanjangan. 


Solusi atas problem-problem inilah yang dapat menjadi ide bisnis bagi Startup Green Business. Solusi dari problem-problem itulah kesempatan usaha yang mungkin dapat Anda lakoni. Perusahaan Anda akan meraih dua keuntungan sekaligus yaitu mendapatkan profit dan menyelamatkan alam. Pada tulisan ini akan dijelaskan produk ramah lingkungan yang bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari yaitu Smart Grid Electric, suatu sistem yang memudahkan pengguna listrik rumah tangga untuk memonitor dan melakukan penghematan.  



Usaha Ramah Lingkungan

Emisi gas rumah kaca adalah konsekuensi tak terhindarkan dari kehidupan manusia. Bahkan ketika bernapaspun, kita menghasilkan emisi. Emisi gas rumah kaca sesungguhnya membuat bumi yang kita huni ini nyaman dihuni, tidak terlalu dingin seperti planet-planet lain. Emisi gas rumah kaca berfungsi menahan cahaya dan panas matahari di atmosfer agar tidak terpantul lagi keluar bumi.

Masalahnya miliaran metric ton karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4), dinitrooksida (N2O) atau CFC lewat lubang knalpot mobil dan motor kita dan cerobong pabrik dan industri, gas rumah kaca menjadi berlebihan menyelimuti atmosfer bumi.

Panasnya udara inilah yang memberi dampak serius pada lingkungan bio-geofisik karena lebih dari 70% panas matahari yang terjebak langsung menyentuh laut dan menyebabkan kenaikan suhu air laut. Inilah yang lalu mengakibatkan pelelehan es di kutub dan kenaikan muka air laut, meningkatnya curah hujan, atau sebaliknya, meluasnya gurun pasir di daerah-daerah yang kering. Anomali musim yang kita rasakan hari-hari ini di Indonesia adalah salah satu buktinya.

Ada empat solusi yang bisa ditawarkan oleh Industri :

      1.            Membangun industri ramah lingkungan
      2.            Menggunakan energi alternatif non fosil
      3.            Menciptakan teknologi yang lebih hemat energi
      4.            Melakukan efisiensi penggunaan energi
      5.            Menekan dan menetralisasi dampak emisi rumah kaca dengan memproduksi O2 sebanyak-banyaknya. Itu artinya kita harus menanam pohon, memelihara hutan, dan menjaga kelestarian ekosistem laut.

Solusi Smart Electric Grid

Pendiri dari Greenbox (http://getgreenbox.com) mengestimasi bahwa penggunaan listrik rumah tangga melakukan pemborosan sampai 20% dari daya yang mereka gunakan. Greenbox mengatakan bahwa apabila pengguna listrik merubah kebiasaan dengan melakukan tindakan hemat energi seperti menaikkan suhu penggunaan AC dari 20ºC menjadi 23ºC, mematikan lampu dan mencabut peralatan yang tidak digunakan pada malam hari maka mereka dapat menghemat pengeluaran untuk listrik. Untuk mendukung aksi ini maka dibangunlah sebuah sistem yang dinamakan Greenbox (Saat ini Greenbox telah diakuisisi oleh Silver Spring Networks http://www.silverspringnet.com).

Sistem Greenbox melakukan tes pertamakali dengan Oklahoma Gas & Electric. Software ini disambungkan dengan meteran elektrik yang diinstal oleh OG & E. Smart meter ini bersifat wireless yang dapat diartikan pembaca smart meter tidak perlu pulang kerumah atau menuju kantor yang sedang dipantau. Teknologi IT, website dan gadget memungkinkan untuk melakukan monitoring jarak jauh dari smart meter ini.

Dengan melakukan analisa dari informasi yang didapatkan dari smart meter ini Greenbox akan mendapatkan detail informasi bagaimana setiap rumah menggunakan listrik mereka. Kemudian data itu dirubah menjadi data dimana pemilik rumah dapat memahami dan menggunakannya. Greenbox mengklaim bahwa antarmuka pengguna adalah hal yang sangat penting karena akan ada interaksi antara pengguna dengan teknologi dan bagaimana teknologi dapat mengubah cara hidup menuju kehidupan yang lebih baik.

Pengguna rumah yang menggunakan Greenbox dapat melakukan login ke sebuah website dan melakukan tracking penggunaan energi. Sebagai salah satu contoh pengguna rumah dapat mematikan AC yang mereka gunakan dan melakukan monitoring di Greenbox website bagaimana penurunan konsumsi energi yang mereka gunakan. Greenbox juga memberikan saran-saran agar pengguna rumah dapat melakukan penghematan. Sebagai contoh pengguna dapat membandingkan penggunaan listrik di rumahnya dengan listrik yang digunakan oleh tetangganya dengan kapasitas rumah yang sama besarnya. Kemudian melakukan perencanaan penghematan penggunaan listrik untuk satu bulan kedepan.

Menurut ujicoba yang dilakukan di United States yang meliputi 25 rumah tangga hanya satu rumah yang gagal untuk merubah kebiasaannya melakukan penghematan listrik. Perusahaan lain Reliant Energy (www.reliant.com) menggunakan produk bernama The Isight yang dibuat oleh Tendril (www.tendrillink.com). Perangkat ini akan berkomunikasi secara wireless, dan memperbolehkan pemilik rumah melakukan real time tracking mengenai penggunaan listrik yang mereka gunakan.




Di United States sekaranglah saatnya momentum untuk menggunakan smart meter. Sebagai contoh, Pacific Gas & Electric merencanakan untuk mengeluarkan $2.3 miliar untuk menginstal 10 juta meteran listrik dan gas yang berteknologi tinggi. Eropa bergerak lebih cepat sekitar 80 juta smart meter akan terinstal pada 2013. Bagaimanakah dengan Indonesia? Apakah kita berani untuk mengambil kesempatan bisnis ini?

Referensi

1.      Rainer, R. Kelly & Cegielski, Casey G. 2011. Introduction to Information Systems – Enabling and Transforming Business. John Wiley & Sons (Asia) Pte Ltd.
2.      Raditya Mahendra Yasa. Atasi Pemanasan Global Bersama Komunitas. Harian Kompas, Sabtu, 30 Oktober 2010.
 

Tidak ada komentar: